Sukses

Sandiaga Harap Pengelolaan Zakat dan Infak Dioptimalkan

Sandiaga mendorong lembaga pengumpul zakat, infak, dan sedekah untuk benar-benar meningkatkan pengelolaan infaq dan sedekah dengan memanfaat teknologi

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahudin Uno menilai pengelolaan zakat, infak, dan sedekah belum optimal. Sebab, potensi zakat di Indonesia sangatlah besar terlebih dengan populasi muslim yang mencapai 85 persen.

"Saat ini zakat, infak, sedekah di Indonesia masih berkisar Rp 8 triliun jauh di bawah potensi sekitar Rp 270 triliun. Ini harus kita optimalkan dengan pengelolaan infaq kita," kata Sandiaga dalam keterangan tertulisnya, Rabu (27/5/2020).

Sandiaga mendorong lembaga pengumpul zakat, infak, dan sedekah untuk benar-benar meningkatkan pengelolaan infak dan sedekah dengan memanfaat teknologi dan menyesuaikan dengan kondisi kekinian.

"Kita ingin pengelolaan infak dilakukan dengan prisnsip-prinsip social entreprenuship atau islamic social finance dengan pengelolaan yang sangat modern dan tidak kalah dengan bank. Jadi ini adalah cara kita menabung atau berbisnis dengan Allah,” kata Sandi.

Sandiaga sendiri merupakan pengagas Gerakan Bank Infak. Sebuah gerakan yang bertujuan mengentaskan kemiskinan dan pengangguran. Di sisi lain, untuk membantu masyarakat mengembangkan usaha, tetapi terkendala permodalan. Karena akses keuangan yang minim, mereka akhirnya terjerat pada pinjaman rentenir yang mencekik.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bantu Usaha Mikro

Kehadiran Bank Infaq diharapkan membantu pelaku usaha mikro untuk mengembangkan usaha mereka tanpa khawatir terjerat cekikan bunga rentenir.

"Bank Infaq juga membantu mereka terhindar dari rentenir digital yang kini marak," ujarnya.

Sandi mengatakan, Gerakan Bank Infaq ini berbasis komunitas di perumahan, masjid-masjid, kelompok masyarakat, dan majelis-majelis taklim. Gerakan ini mengelola infaq dengan memanfaatkan teknologi digital.

Di era modern, menurut Sandiaga, infaq makin diterima. Apalagi, saat ini, banyak financial technology (fintech) yang memiliki platform urun dana (crowdfunding) yang pasarnya bisa mencapai Rp 75 triliun.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.