Sukses

Tangerang Siap Lakukan Rapid Test, Siapa yang Diprioritaskan?

Proses rapid test diharapkan bisa selesai dalam kurun waktu satu minggu.

Liputan6.com, Tangerang - Setelah selesai didistribusikan oleh pemerintah pusat, daerah Tangerang siap melakukan rapid test. Sasaran utama adalah keluarga pasien yang sudah dinyatakan positif, selanjutnya akan dilakukan secara acak untuk masyarakat.

Seperti di Kota Tangerang, setidaknya pemerintahannya menerima sebanyak 2.400 alat rapid test dan 400 APD dari pemerintah pusat. "Alatnya sudah ada dan sudah siap untuk didistribusikan," jelas Wali Kota Arief R Wismansyah, di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Jumat (27/3/2020).

Untuk tahap awal, prioritas yang akan menerima rapid test adalah keluarga pasien positif, kemudian ODP, PDP, tenaga kesehatan di rumah sakit, puskesmas, serta petugas atau aparat yang bersinggungan langsung dengan pelayanan masyarakat.

"Selebihnya akan sample acak untuk masyarakat luas, nah skemanya bagaimana masih kita rumuskan. Karena tidak mungkin berkumpul dilakukan di satu tempat," kata Arief.

Pembagiannya pun akan dibedakan, dalam hal ini masing-masing kelurahan sudah menyerahkan data jumlah penduduk, lengkap dengan perbedaan jumlah perempuan dan laki-laki. Sehingga, bila jumlah satu kelurahan lebih padat dari kelurahan lainnya, maka jumlah alat rapid test yang diberikan juga akan berbeda jumlahnya.

Proses rapid test pun diharapkan bisa selesai dalam kurun waktu satu minggu. Sehingga, bila semakin cepat selesai, maka akan semakin terlihat jelas potret pemetaan dan penyebaran Covid-19 ini.

Arief juga menambahkan, pelaksanaan rapid test akan dilakukan oleh Dinas Kesehatan dan Puskesmas "Mekanismenya sedang dipersiapkan agar masyarakat tidak berkerumun dan bisa cepat diselesaikan," ungkapnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Keluhan Kabupaten Tangerang

Sementara, Kabupaten Tangerang Tangerang mengeluhkan hanya diberi 600 alat rapid test. Lantaran jumlahnya yang minim, rencananya hanya untuk tenaga medis di seluruh rumah sakit di wilayah tersebut.

Meskipun hanya untuk tenaga medis, jumlah itu menurut Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 masih kurang. Di mana dalam satu rumah sakit terdapat lebih dari 245 lebih tenaga medis, sementara di Kabupaten Tangerang terdapat tiga rumah sakit besar yakni RSU Balaraja, Pakuhaji dan RSU Tangerang.

Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Hery Heriyanto mengatakan, rapid test tersebut akan dimaksimalkan pihaknya untuk menekan penyebaran COVID-19.

"Zona merah padahal kita, coba tanyain sana (jumlah sedikit)," jelasnya.

Hery mengatakan, pihaknya melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, akan mengonfirmasi perihal jatah rapid test yang mereka terima itu. Kemudian bilamana pihaknya tidak mendapatkan kembali alat tersebut, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar akan meminta bantuan ke sejumlah perusahaan untuk alat rapid tes.

"Informasinya pak bupati dapat bantuan dari perusahaan dan beliau juga lagi nyari dari mana gitu (semacam alat rapit tes)," ujarnya.

Kalau tidak dapat juga, lanjut Hery, pihaknya akan membeli alat rapid test dengan anggaran sendiri untuk memenuhi kebutuhan alat itu dan untuk menekan lebih jauh lagi penyebaran virus yang saat ini berdasarkan data Provinsi Banten, Kabupaten Tangerang terdapat 16 orang positif COVID-19.

"Kalau beli ya kita siap beli," ucap Hery.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.