Sukses

Kala Ibunda Jokowi Turun Tangan Tangkis Fitnah kepada Anaknya

Panasnya pertarungan politik beberapa waktu lalu sempat membuat Sudjiatmi mesti turun tangan. Sebab saat itu anaknya, Jokowi tengah mencalonkan diri sebagai presiden Indonesia. Kenangan itu tak akan dilupakan Jokowi.

Liputan6.com, Jakarta Sujiatmi Notomiharjo, Ibunda Jokowi tutup usia di Solo, hari ini, Rabu (25/3). Sujiatmi wafat di Solo pukul 16.45 WIB.

Panasnya pertarungan politik beberapa waktu lalu sempat membuat Sujiatmi mesti turun tangan. Sebab saat itu anaknya, Jokowi tengah mencalonkan diri sebagai presiden Indonesia. Kenangan itu tak akan dilupakan Jokowi.

Saat itu Jokowi diserang fitnah dan isu-isu negatif. Jokowi difitnah sebagai anggota Partai Komunis Indonesia (PKI).

Sujiatmi pun menjelaskan bahwa Jokowi bukanlah anggota PKI, Chinese dan non Islam.

"PKI, Chinese, sama sekali ndak ada. Non-Islam, nggak bener juga. Jadi saya ya tenang-tenang saja," kata Sujiatmi, saat itu.

Statemen Sujiatmi didukung oleh buku berjudul 'Jokowi dari Bantaran Kalianyar ke Istana'.

Buku setebal 140 halaman tersebut ditulis oleh Wawan Mas'udi, salah satu pengajar di Fakultas Ilmu Politik dan Sosial Universitas Gadjah Mada dan Akhmad Ramdhon, seorang dosen Universitas Sebelas Maret Solo. Dalam proses penulisan buku ini, keduanya menelusuri asal-usul Jokowi dari kakek-nenek dan kedua orang tuanya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bantah Tudingan Miring

Mereka mendatangi desa-desa tempat asal-usul keluarga Jokowi dan mengumpulkan sejumlah sumber. Mereka bahkan mengklaim telah melakukan penelitian tentang Jokowi sejak 2010 untuk penulisan desertasi.

"Dari hasil penelusuran yang kami lakukan ternyata kakek Jokowi dari jalur ayah, pernah menjabat sebagai Kepala Desa Krajan, Karanganyar sejak Orde Lama hingga Orde Baru. Temuan ini, sekaligus membantah fitnah Jokowi keturunan simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI)," ujar Akhmad Romdhon.

"Pemerintah Orde Baru tidak mungkin membiarkan orang yang tersangkut PKI menjadi kepala desa. Mbah Lurah eyangnya Pak Jokowi ini menjabat sejak tahun 1950 hingga 1980-an," imbuhnya.

Dengan diterbitkannya buku tersebut, keluarga berharap isu-isu negatif yang beredar tentang Jokowi bisa diluruskan. Di antaranya, terkait isu keluarga Jokowi terlibat Partai Komunis Indonesia (PKI) serta anti Islam dan keturunan Cina.

"Atas nama keluarga, saya mengucapkan terima kasih atas buku ini. Meski sederhana tapi sangat gamblang menceritakan riwayat hidup Joko sejak kecil," terang Miyono, mewakili keluarga.

Miyono juga menerangkan, riwayat keluarga keponakannya tersebut sangat jelas. Dari jalur bapaknya, Notomiharjo berasal dari Kragan, Karanganyar di mana kakeknya yang bernama Mbah Wiryo adalah seorang lurah. Sedangkan dari jalur ibunya, Sudjiatmi, berasal dari Gumukrejo, Ngemplak, Boyolali.

"Bapak saya yang juga kakek Jokowi dari garis ibunya berasal dari Gumukrejo Boyolali. Meskipun kecil-kecilan, bapak saya adalah pengusaha," terangnya lagi.

Miyono menambahkan, dengan asal usul tersebut juga sudah jelas, jika sejak kecil Jokowi dibesarkan dalam lingkungan agama Islam. Miyono juga menegaskan, isu keluarga Jokowi adalah PKI jelas tidak benar. Karena kakeknya seorang lurah dan tidak ada catatan keterlibatannya dalam gerakan partai terlarang tersebut. 

Reporter: Dedi Rahmadi/Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.