Sukses

Wapres Ma'ruf: 15,2 Juta Keluarga Terdampak Covid-19 Akan Diberi Bantuan Langsung Tunai

Ma'ruf Amin mengatakan pemerintah telah menyiapkan bantuan langsung tunai (BLT) kepada keluarga miskin dan kelompok yang rentan terdampak Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan pemerintah telah menyiapkan bantuan langsung tunai (BLT) kepada keluarga miskin dan kelompok yang rentan terdampak Covid-19. BLT tersebut bakal diberikan kepada 15,2 juta keluarga yang terdaftar sebagai penerima bantuan pangan non tunai (BPNT).

Hal itu disampaikan Wapres setelah memimpin rapat bersama Menko PMK Muhadjir Effendy, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Kepala OJK Wimboh Santoso dan Menteri Sosial Juliari Batubara.

"Dari pembahasan itu pemerintah sudah mempersiapkan BLT (Bantuan Langsung Tunai) dengan cakupan 15,2 juta rumah tangga melalui mekanisme BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai). Ini Akan diberikan insya Allah setiap bulan dan ada penambahan dari jumlah lama ini akan dilakukan itu," ujar Wapres di Kantornya melalui video teleconference, Selasa (24/3/2020).

Wapres menambahkan, bantuan untuk 15,2 juta keluarga miskin terdampak Covid-19 itu akan diberikan pemerintah pada bulan April 2020. Pemerintah terus melakukan pendataan terkait jumlah masyarakat miskin itu agar tidak salah sasaran.

"Saya kira bantuan langsung akan diterapkan bulan mulai April. Jadi mulai April untuk yang pertama bisa diterapkan karena memang datanya sudah ada, semua sudah ada," kata Wapres.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Didata Lebih Dulu

Kemudian, lanjut Wapres, pemerintah akan memberikan bantuan kepada rakyat yang bekerja di sektor informal dan berpenghasilan rendah. Dia mengatakan, jumlah penerima bantuan tersebut akan didata terlebih dahulu.

"Pemerintah sedang melakukan inventarisasi dan cakupan sasaran dan besaran jumlah bantuan yang akan kita diberikan dan sektor mana ini masih diinventarisir supaya nanti juga akan dihitung jumlah besarannya dan juga implikasinya pada APBN," ucapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.