Sukses

Beroperasi Hari Ini, RS Darurat Covid-19 di Wisma Atlet Hanya untuk Pasien Gejala Ringan

Pasien yang hendak dirawat di Wisma Atlet harus mendapatkan rekomendasi dari rumah sakit setempat.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah telah menyulap Wisma Atlet Asian Games di Kemayoran, Jakarta sebagai rumah sakit darurat virus corona atau Covid-19. Rencananya, RS Darurat Covid-19 itu akan mulai beroperasi hari ini, Senin (23/3/2020).

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan, pemanfaatan kawasan Wisma Atlet sebagai RS darurat hanya diperuntukkan bagi pasien Covid-19 yang memiliki gejala ringan.

"Di sini (Wisma Atlet) akan punya kemampuan untuk menampung orang yang bukan sakit berat, tapi sakit ringan yang membutuhkan perawatan. Kan kita bagi (klasifikasi) sakit berat dan sakit ringan," kata Terawan di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Minggu (22/3/2020).

Dia menegaskan, bahwa pasien Covid-19 dengan gejala berat tetap akan dirawat di rumah sakit rujukan yang memiliki fasilitas kesehatan lebih mumpuni. Dengan begitu, kata Terawan, RS rujukan bisa fokus untuk menangani pasien-pasien dengan gejala berat.

"Kalau dia (pasien Covid-19 gejala ringan) tak bisa mengisolasi diri, bisa melakukan di rumah sakit atau di Wisma Atlet ini. Kami menyiapkan ribuan kamar untuk melakukan melewati ini dengan baik," katanya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Rekomendasi dari RS

Agar dapat mengisi Wisma Atlet, Terawan menjelaskan, pasien terpapar Covid-19 sebelumnya harus melalui uji kesehatan di RS rujukan. Nantinya, RS akan menyeleksi dan merekomendasikan pasien gejala ringan yang akan menempati Wisma Atlet.

"Kalau langsung ke sini (Wisma Atlet) itu harus ada (pemeriksaan dari RS) supaya dia (pasien) terpantau harus ada pemeriksaannya. Bukan hanya rapid test, harus swab, karena itu RS yang harus memantaunya kalau tidak penularannya akan ke mana-mana," katanya.

"Jadi lebih baik RS yang mendorong ke sini yang sudah terseleksi mana yang bisa dirawat di sini. Karena membangun ICU di sini hampir tidak mungkin. Mana yang bisa dirawat disini," imbuh Terawan.

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.