Sukses

5 Hal Viralnya Tangkapan Layar Penyebaran Virus Corona di KRL Bogor-Kota

Dalam tangkapan layar yang viral, berisi soal bahan arahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengenai waspada risiko penyebaran virus Corona atau Covid-19 via transportasi publik.

Liputan6.com, Jakarta - Belum lama ini beredar tangkapan layar bahan arahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengenai waspada risiko penyebaran virus corona atau Covid-19 via transportasi publik.

Pada gambar tersebut, tertuliskan potensi kontaminasi terbesar virus Corona terjadi di wilayah KRL-2 atau rute Bogor-Depok-Jakarta Kota.

Anies pun mengklarifikasi soal tangkapan layar yang menjadi viral tersebut. Menurutnya, data itu sebenarnya hanya untuk internal Pemprov DKI Jakarta saja.

"Supaya bisa bersiap dan bisa melakukan langkah-langkah mitigasi. Jadi itu sebetulnya," kata Anies di Balai Kota Jakarta, Rabu 11 Maret 2020.

PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) pun angkat bicara. Menurut VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba, kejadian yang sebenarnya tidak seperti yang tertangkap pada gambar yang beredar di media sosial.

Berikut 5 hal terkait beredarnya tangkapan layar arahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengenai waspada risiko penyebaran virus corona di KRL dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Tangkapan Layar Viral

Beredar tangkapan layar mengenai bahan arahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengenai waspada risiko penyebaran virus corona via transportasi publik.

Pada gambar tersebut tertuliskan risiko kontaminasi terbesar terjadi di wilayah KRL-2 atau rute Bogor-Depok-Jakarta Kota.

Zona KRL-4 Cikarang-Bekasi-Jakarta Timur dilaporkan relatif bebas dari Covid-19 sementara ini.

Kemudian, secara umum rerata waktu tempuh dari lokasi pengidap Covid-19 dengan transportasi publik adalah lebih kurang 55 menit.

 

3 dari 6 halaman

Untuk Internal Pemprov DKI

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklarifikasi soal tangkapan layar yang viral tersebut.

Anies menyebut, data tentang Corona tersebut sebenarnya untuk internal Pemprov DKI. Ini merupakan bahan mitigasi jajarannya.

"Supaya bisa bersiap dan bisa melakukan langkah-langkah mitigasi. Jadi itu sebetulnya," kata Anies di Balai Kota Jakarta, Rabu, 11 Maret 2020.

Dia menjelaskan, data tersebut merupakan hasil dari riset dari sebaran orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) terkait virus Corona. Dari hasil tersebut, dia menyebut jajarannya membuat pemetaan.

"Tadi juga dipaparkan juga petanya. Tapi kan itu untuk kebutuhan internal supaya kita bisa melakukan langkah-langkah mitigasi," ucap Anies.

Saat pemaparan itu, lanjut Anies, membahas lebih dari 20 slide data dan dihadiri oleh seluruh jajaran Pemprov DKI Jakarta.

Selain untuk mitigasi, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga membahas aspek lainnya.

"Bukan bahwa saat ini ada kasus, bukan, tapi bahwa saat ini kita punya potensi risiko-risiko. Salah satunya adalah transportasi, tapi juga yang aspek-aspek lain," jelasnya.

 

4 dari 6 halaman

PT KCI Angkat Bicara

PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) meluruskan informasi terkait tangkapan layar viral tersebut.

VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba menuturkan, kejadian yang sebenarnya tidak seperti yang tertangkap pada gambar yang beredar di media sosial.

"PT KCI pada hari ini menghadiri rapat membahas protokoler penanganan penyebaran virus corona bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Rapat yang dihadiri KCI berbeda dengan rapat yang dokumentasi fotonya beredar tersebut," kata Anne, dalam siaran tertulisnya di Jakarta.

Menurut Anne, PT KCI sebagai operator transportasi publik yang melayani 336 juta pengguna pada 2020, berupaya keras mengerahkan seluruh sumber daya untuk mengantisipasi peredaran virus Corona.

 

5 dari 6 halaman

PT KCI Lakukan Antisipasi

Anne kemudian mengatakan upaya antisipasi yang telah dilakukan PT KCI antara lain, melakukan edukasi untuk mencegah penularan covid-19. Hal ini telah dilakukan sejak 3 Februari 2020.

Salah satunya edukasi tentang cuci tangan yang benar dan membagikan masker kepada pengguna di 36 stasiun.

"Dua, menyediakan lebih dari 700 botol hand sanitizer untuk 88 rangkaian kereta dan 80 stasiun. Tiga, rutin membersihkan seluruh rangkaian kereta seusai beroperasi dengan menggunakan cairan pembersih yang mengandung disinfektan. Empat, menugaskan On Trip Cleaning yang membersihkan rangkaian kereta saat sedang beroperasi melayani pengguna," tutur Anne.

Juga memberikan materi edukasi dan himbauan di 88 rangkaian kereta dan 80 stasiun. Selanjutnya menyiapkan pos kesehatan di 30 stasiun KRL yang dapat memberikan pertolongan pertama jika pengguna mengalami masalah kesehatan.

"Di pos ini, pengguna juga dapat mengukur suhu tubuh, mendapatkan masker, hingga obat-obatan. Bila tidak dapat ditangani, petugas kesehatan akan merujuk pengguna ke rumah sakit terdekat. Tujuh, mewajibkan pegawai frontliner yang berinteraksi langsung dengan pelanggan untuk cek kesehatan termasuk suhu tubuh sebelum berdinas," ujar Anne.

Tidak sampai di situ PT KCI, terus melakukan upaya sosialisasi dan antisipasi. Pekan lalu, bekerja sama dengan PT KAI Daop 1 Jakarta, PT KCI mengadakan kegiatan rail clinic di Stasiun Depok dan Bogor.

Pada kegiatan ini, KAI mengerahkan kereta Rail Clinic yang melayani pengobatan gratis dan cek kesehatan bagi penumpang, serta memberikan edukasi mengenai kebersihan dan gaya hidup sehat untuk menangkal virus corona.

"Dalam waktu dekat, kereta Rail Clinic juga akan hadir kembali di lintas Bogor-Depok untuk memberi edukasi dan layanan kesehatan," kata Anne.

Mulai Kamis 12 Maret 2020, tim kesehatan bersama jajaran pegawai KCI juga akan melakukan roadshow sosialisasi lanjutan ke sejumlah stasiun untuk melanjutkan upaya edukasi, membagikan masker, dan menjelaskan upaya-upaya pencegahan penyebaran virus corona yang dapat diikuti pengguna. Petugas juga akan melakukan random check suhu tubuh pengguna di stasiun-stasiun.

 

6 dari 6 halaman

Imbauan PT KCI

Data yang digunakan untuk rujukan mitigasi Pemprov DKI Jakarta menyebutkan potensi penyebaran terbesar virus Corona berada di KRL jurusan Bogor-Jakarta Kota.

Untuk mencegah penyebaran Covid-19, PT Kereta Commuter Indonesia tengah mengerahkan segala upaya.

"Kami sebagai operator Transportasi Publik yang sudah melayani 336 juta pengguna di tahun 2020 tentu harus berupaya keras mengerahkan seluruh sumber daya agar commuterline tetap dapat mengantisipasi peredaran virus corona dan di saat yang sama tetap memberikan layanan bagi penggunanya," ujar Anne.

Salah satunya dengan mengimbau agar penumpang melakukan empat hal ini:

1. Tidak meludah sembarangan di stasiun maupun kereta.

2. Menggunakan masker saat sedang sakit, batuk, pilek, maupun dalam masa penyembuhan.

3. Menjaga kebersihan, antara lain mencuci tangan dengan benar.

4. Memeriksakan diri ke pos kesehatan bila merasa kurang sehat.

Menurut dia, guna membahas upaya-upaya lanjutan menangani dan mengantisipasi penyebaran virus corona, Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta besok akan melakukan pembahasan bersama dengan KCI.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.