Sukses

Anies Sebut Corona Berpotensi Menyebar Lewat KRL, Ini Penjelasannya

Beredar tangkapan layar mengenai bahan arahan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengenai waspada risiko penyebaran corona via transportasi publik.

Liputan6.com, Jakarta - Beredar tangkapan layar mengenai bahan arahan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengenai waspada risiko penyebaran Corona via transportasi publik. Pada gambar tersebut tertuliskan risiko kontaminasi terbesar terjadi di wilayah KRL-2 atau rute Bogor-Depok-Jakarta Kota.

Zona KRL-4 Cikarang-Bekasi-Jakarta Timur dilaporkan relatif bebas dari Covid-19 sementara ini. Kemudian, secara umum rerata waktu tempuh dari lokasi pengidap Covid-19 dengan transportasi publik adalah lebih kurang 55 menit.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengklarifikasi soal gambar itu. Dia menuturkan, data tentang Corona tersebut sebenarnya untuk internal Pemprov DKI. Ini merupakan bahan mitigasi jajarannya.

"Supaya bisa bersiap dan bisa melakukan langkah-langkah mitigasi. Jadi itu sebetulnya," kata Anies di Balai Kota Jakarta, Rabu (11/3/2020).

Dia menjelaskan, data tersebut merupakan hasil dari riset dari sebaran orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) terkait virus Corona. Dari hasil tersebut, dia menyebut jajarannya membuat pemetaan.

"Tadi juga dipaparkan juga petanya. Tapi kan itu untuk kebutuhan internal supaya kita bisa melakukan langkah-langkah mitigasi," ucap Anies.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bahas Aspek Lain

Saat pemaparan itu, lanjut Anies, membahas lebih dari 20 slide data dan dihadiri oleh seluruh jajaran Pemprov DKI Jakarta. Selain, untuk mitigasi, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan membahas aspek lainnya.

"Bukan bahwa saat ini ada kasus, bukan, tapi bahwa saat ini kita punya potensi risiko-risiko. Salah satunya adalah transportasi, tapi juga yang aspek-aspek lain," jelasnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.