Sukses

PVMBG Kirim Tim ke Bogor Identifikasi Tanah Akibat Gempa Sukabumi

Tim akan melakukan pemetaan dampak gempa bumi, baik itu kerusakan bangunan, pergeseran tanah, retakan tanah dan longsoran.

Liputan6.com, Jakarta - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) akan mengirimkan tim untuk meneliti gempa yang terjadi di Bogor dan Sukabumi, Jawa Barat.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi PVMBG Sri Hidayat mengatakan, tim tersebut akan diberangkatkan hari ini ke dua daerah terdampak gempa, yakni Kelapa Nunggal, Kabupaten Sukabumi dan Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.

Tim tersebut akan melakukan pemetaan dampak gempa bumi baik itu kerusakan bangunan, pergeseran tanah, retakan tanah dan longsoran.

"Di lokasi, tim juga akan melakukan identifikasi karakteristik tanah setempat melalui pengukuran microtremor," kata Sri, Rabu (11/3/2020).

Setelah selesai melakukan penelitian, tim akan memberikan rekomendasi teknis berkaitan dengan kerusakan geologi kepada pemerintah daerah setempat.

"Hasilnya kita sosialisasikan ke masyarakat terdampak dan koordinasi dengan pemerintah daerah setempat," terangnya.

Sri menambahkan, berdasarkan data yang dimiliki, gempa bumi 5.1 magnitudo yang berpusat di Sukabumi terjadi di darat pada kedalaman 10 km, pukul 17.18 WIB, Selasa (10/3/2020).

Gempa ini nampak pada rekaman seismometer Broadband Guralp yang dipasang di daerah barat daya Gunung Salak. Alat tersebut dipasang di empat stasiun saat terjadi gempa swarm secara berturut-berturut pa Agustus 2019 lalu.

Guncangan gempa kali ini dirasakan sangat kuat di daerah Sukabumi antara lain, Ciambar, Kelapa Nunggal, Cikadang, dan Cidahu. Gempa juga dirasakan sangat kuat di wilayah Kabupaten Bogor, yaitu Kecamatan Pamijahan.

Kondisi geologi di sekitar pusat gempa bumi, pada umumnya tersusun oleh alluvium dan endapan rombakan batuan gunungapi muda berumur Kuarter. Jenis batuan tersebut umumnya bersifat lepas, urai dan mengamplifikasi guncangan gempa bumi, sehingga rawan terhadap guncangan gempa bumi.

"Berdasarkan posisi pusat gempa bumi dan kedalamannya, maka kejadian gempa bumi tersebut berasosiasi dengan aktivitas sesar aktif di sekitar lokasi pusat gempa bumi," terangnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Dampak Gempa Sukabumi

Gempa Sukabumi dengan magnitudo 5,1 pada Selasa sore kemari, berdampak kerusakan bangunan di Bogor, Jawa Barat. Wilayah yang terdampak gempa bumi adalah Kecamatan Pamijahan, meliputi Desa Pasarean, Cibunian, Purwabakti, Gunung Bunder I, Ciasmara, Ciasihan, dan Desa Cibitung Kulon.

Berdasarkan data sementara dari aparatur di wilayah Kecamatan Pamijahan sampai dengan pukul 02.15 WIB, Rabu (11/3/2020), rumah rusak berjumlah 611 unit. Meliputi, rusak ringan (RR) 487 rumah, rusak sedang (RS) sebanyak 80 rumah, dan rusak berat (RB) 44 rumah.

"Data ini sifatnya masih sementara, aparatur desa dan anggota BPBD masih terus melakukan pendataan," ujar Sekretaris Camat Pamijahan, Yudi Hartono.

Mayoritas yang rumahnya mengalami rusak berat terpaksa mengungsi di rumah tetangga dan keluarganya, maupun mendirikan tenda darurat.

Selain merusak bangunan rumah, lima warga mengalami luka akibat tertimpa puing bangunan saat terjadi gempa. Lima orang luka meliputi warga Desa Purwabakti 2 orang, Desa Cibitung Kulon 2 orang, dan Desa Ciasihan 1 orang luka.

3 dari 3 halaman

Antisipasi Gempa Bumi

Ini yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.

Sebelum:

- Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempabumi. 

- Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung. 

- Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran. 

- Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempabumi. 

- Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempabumi. 

- Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi..

- Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran. 

- Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan. 

- Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.

 

Saat Terjadi Gempabumi:

- Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan. 

- Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah. 

- Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran. 

- Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami. 

- Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

 

Setelah Terjadi Gempabumi:

- Jika Anda berada di dalam bangunan: keluar dari bangunan tersebut dengan tertib; jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa;periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K; telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda. 

- Periksa lingkungan sekitar Anda: apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan. 

- Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa,karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan. 

- Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada. 

- Dengarkan informasi mengenai gempabumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya. 

- Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi. 

- Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.