Sukses

Curhatan Warga Bekasi yang Kebanjiran Akibat Tanggul Jebol

Ombih mengaku perbaikan tanggul sementara bisa membuatnya sedikit lega dan mengurangi rasa cemas kalau-kalau banjir akan menyerang permukiman seperti sebelumnya.

Liputan6.com, Jakarta - Pasca jebolnya tanggul akibat terjangan banjir beberapa waktu lalu, warga Kampung Babakan Demak, Desa Labansari, Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, semakin bersusah hati. Permukiman mereka rentan terendam banjir yang bahkan semakin parah.

Jika hujan deras sedang turun, air sungai meluap dengan cepat dan membanjiri jalan serta rumah-rumah warga, terutama yang berada di sekitaran sungai. Banjir juga diperparah dengan banyaknya sampah dan rumput-rumput liar yang menggenangi sungai.

Butuh waktu yang tak sedikit untuk menunggu air surut. Kondisi ini pun sangat mengganggu aktivitas warga karena akses jalan yang tertutup genangan air selama berjam-jam.

Belum adanya perbaikan dari pemerintah daerah, membuat warga berharap bantuan dari pihak-pihak terkait lainnya. Alhasil, perbaikan tanggul bisa dilakukan meski dengan peralatan seadanya. Warga dibantu kepolisian setempat menancapkan ratusan batang bambu di sepanjang tanggul, untuk meminimalisir banjir.

"Ya walau cuma dipasangi bambu, sudah lumayan buat mengurangi banjir," kata Ombih, salah satu warga, Minggu (8/3/2020).

Ombih mengaku perbaikan tanggul sementara bisa membuatnya sedikit lega dan mengurangi rasa cemas kalau-kalau banjir akan menyerang permukiman seperti sebelumnya. Ia pun sangat berterimakasih kepada pihak-pihak yang telah berupaya memperbaiki tanggul.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perbaikan untuk Sementara

Kapolsek Cikarang Timur, Kompol Sumarjan mengatakan kegiatan perbaikan tanggul hanya bersifat sementara. Sedangkan perbaikan secara permanen nantinya akan dilakukan oleh pemerintah daerah.

"Makanya untuk perbaikan saat ini hanya menggunakan bambu seadanya. Kita berharap bisa cukup menahan air dan tidak meluap ke badan-badan jalan desa," kata Sumarjan.

Selain memperbaiki tanggul, warga bersama polisi juga membersihkan sampah dan rumput liar yang berada di bantaran sungai. Sampah dan rumput liar yang selama ini dibiarkan, menjadikan aliran sungai tersendat sehingga air semakin mudah meluap dan membanjiri desa.

Warga pun diimbau untuk lebih sadar tentang pentingnya menjaga lingkungan dari sampah, yang menjadi salah satu faktor penyebab banjir.

"Ini bisa dijadikan pelajaran bagi warga agar tidak lagi membuang sampah ke sungai, karena bisa menyumbat aliran air dan menyebabkan banjir," jelasnya.

Di musim penghujan yang masih terus berlangsung ini pun, Sumarjan meminta warga untuk selalu waspada dengan menjaga kebersihan lingkungan, agar terhindar dari penyakit.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.