Sukses

Demi Efisiensi, Wamenhan Minta PT Pindad Modernisasi Mesin Produksi

Jika Pindad mampu melakukan modernisasi fasilitasnya dengan menerapkan otomatisasi dan integrasi, akan bisa membuat biaya produksi turun.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono meminta PT Pindad untuk melakukan modernisasi mesin-mesin di fasilitas Divisi Munisi yang diimiliki Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Turen, Malang, Jawa Timur. 

"Pindad harus melakukan modernisasi fasilitas yang dimilikinya di Divisi Munisi agar bisa meningkatkan kapasitas produksi dan menurunkan harga satu peluru," kata Sakti dalam keterangannya, Sabtu (6/3/2020).

Dia menegaskan, jika Pindad mampu melakukan modernisasi fasilitasnya dengan menerapkan otomatisasi dan integrasi akan bisa membuat biaya produksi menjadi turun secara signifikan dan harga jual menjadi lebih terjangkau.

"Sekarang harga jual peluru sekitar Rp 4.200 per butir. Jika mesin produksi dimodernisasi, maka akan terjadi penurunan biaya karena lebih efisien," jelas Sakti.

Dia pun menuturkan, mesin produksi yang ada sekarang sudah sangat tua. 

"Mesin produksi yang ada saat ini adalah mesin tahun 60-an, jadi sudah sangat tua. Kemhan memastikan seluruh kapasitas Pindad akan di serap oleh TNI dan Polri," ungkap Sakti.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penambahan Kapasitas Produksi

Sementara itu, Direktur Utama Pindad Abraham Mose menjelaskan, pihaknya berencana meningkatkan kapasitas produksi Munisi Kaliber Kecil (MKK), Munisi Kaliber Besar (MKB) atau menengah, roket atau rudal dan lain-lain.

Hal ini telah menjadi program pemerintah dalam rangka mendorong kemampuan industri lokal, menuju kemandirian Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam) dalam negeri. 

"Harapan Pindad agar dukungan penuh dari Kementerian Pertahanan ini segera terlaksana terhadap penambahan kapasitas produksi, serta peningkatan kualitas produksi Pindad untuk mendukung kemandirian Alpalhankam," jelas Abraham.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.