Sukses

RS Persahabatan Tampung 10 Pasien dalam Pengawasan Terkait Virus Corona

Jika 10 pasien ini dinyatakan negatif virus Corona, mereka akan dipindah dari ruang isolasi ke rawat inap biasa.

Liputan6.com, Jakarta - Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan (RSUPP) menyatakan kesiapannya menampung pasien yang diawasi karena virus Corona. Sejak 3-4 Maret, RSUPP telah menerima total 10 pasien dalam pengawasan (PDP).

"Saat ini kami sudah mendapat rujukan 10 pasien yang kami lakukan perawatan," kata Direktur Utama RSUPP Rita Rogayah saat konferensi pers, Rabu (4/3/2020).

Pasien dengan pengawasan sedang dirawat intensif di ruang isolasi dan menunggu hasil pemeriksaan di Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes). Jika 10 pasien ini dinyatakan negatif Covid-19, mereka akan dipindah dari ruang isolasi ke rawat inap biasa.

Untuk daya tampung ruang isolasi, Rita menuturkan, RSUPP memiliki 24 tempat tidur dengan rincian 4 unit untuk pasien isolasi di intensive care unit (ICU), dan 20 unit untuk pasien isolasi tanpa ICU.

Dia mengatakan, PDP terkait virus Corona yang saat ini dirawat, rata-rata mengalami gejala demam tinggi.

Meski mengalami gejala hampir sama, demam tinggi, Rita menuturkan RSPP melakukan seleksi untuk memasukan pasien ke ruang isolasi.

"Pasien dalam pengawasan kita juga harus seleksi jangan sampai yang kita masukan bukan pasien dalam pengawasan," tukas Rita soal pasien rujukan terkait virus Corona.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

21 Orang Dipantau

RSUPP, imbuh Rita, juga memantau 21 orang dari potensi terpapar virus Corona. Dia menjelaskan perbedaan orang dengan pengawasan dan orang dengan pemantauan ada dalam skala seberapa intensif orang tersebut berkomunikasi dengan penderita Covid-19.

"Kalau orang pemantauan, batuk, sakit tenggorokan, tapi tidak kontak erat dengan penderita positif dan di foto rontgen tidak ada kelaianan," jelasnya.

 

Reporter: Yunita Amalia

Sumber: Merdeka

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.