Sukses

Warga Jakarta Terpantau Corona, PKS Minta Lakukan Riset dan Pencegahan

Dia menjelaskan, pemda dan pemerintah pusat tidak hanya memantau virus corona. Harus ada deteksi dini. Jika tidak, nantinya akan bingung bila ada sesuatu.

Liputan6.com, Jakarta - Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Bukhari Yusuf menilai harus melakukan riset kembali terkait adanya data yang menunjukan satu bulan lebih di DKI ada 115 orang dalam pemantauan corona dan 32 pasien dalam pengawasan. Dia juga meminta kepada pemerintah pusat agar memastikan situasi saat ini.

"Data yang di pemerintah DKI ini kan baru diduga, jadi makanya harus nanti cara memperlakukannya tidak kemudian. Ada betul tidak ini virus corona ada atau tidak. Tidak hanya itu, harus ada riset balik," kata Bukhari di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (1/3).

Dia menjelaskan, pemda dan pemerintah pusat tidak hanya memantau. Harus ada deteksi dini. Jika tidak, nantinya akan bingung bila ada sesuatu.

"Harus dipastikan, tidak bersifat kuratif, setelah ada baru begitu. Jangan sampai ketidakadaan ini karena kelemahan kita, ketidaksiapan kita," ucap Bukhari.

Dia juga menjelaskan pemerintah tidak hanya melakukan pendalaman terhadap pihak yang diduga terserang virus corona, tetapi harus ada pencegahan.

"Tetapi jangan sampai dengan adanya politik penangannan yang masih manuling, sifatnya masih biasa ini menyikapinya. Itu nanti malah jadi bom waktu," kata Bukhari.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tim Tanggap Pencegahan Virus Corona

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan dalam kurun waktu satu bulan terdapat 115 orang yang sedang dipantau kondisinya dan 32 orang pasien dalam pengawasan. Oleh sebab itu, Anies akan membentuk tim tanggap pencegahan virus corona atau Covid-19. Tim dipimpin oleh Asisten Bidang Kesra DKI Jakarta, Catur Laswanto.

"Nantinya akan menjadi pusat kendali untuk pemantauan, pencegahan, dan penanggulangan COVID-19," kata Anies di kantor Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta, Minggu (1/3).

Selain itu, Anies menyebut tim tanggap akan berkoordinasi dengan Kementrian Kesehatan (Kemenkes). Dia menyebut Jakarta merupakan salah satu pintu gerbang untuk wisatawan ataupun bisnis di Indonesia.

"Karena dalam beberapa minggu saja itu banyak negara-negara yang baru mengumumkan. Nah, kami di Jakarta, sebagai gerbang Indonesia harus bersiaga dan langkah-langkah sudah kita lakukan," ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.