Sukses

Persiapan Bandara Kertajati Sambut Kedatangan WNI ABK Diamond Princess

Salahudin Rafi mengaku, pihaknya hingga saat ini belum mendapat kepastian pukul berapa pesawat dari Jepang akan mendarat di Kertajati.

Liputan6.com, Jakarta - Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati Kabupaten Majalengka, menyiapkan fasilitas khusus terkait rencana kepulangan WNI ABK Diamond Princess yang akan diobservasi di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu.

Direktur Utama PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (PT BIJB) Salahudin Rafi mengatakan, proses penerbangan WNI ABK Diamond Princess dari Yokohama, Jepang ke Bandara Kertajati seluruhnya di bawah pengendalian dan koordinasi Kementerian Kesehatan.

"Betul, seluruh kegiatannya langsung di bawah Kementerian Kesehatan, Bandara KJT (Kertajati) telah menyiapkan fasilitas terkait penerbangan," kata Salahudin seperti dikutip dari Antara, Minggu (1/3/2020).

Salahudin Rafi mengaku, pihaknya hingga saat ini belum mendapat kepastian pukul berapa pesawat dari Jepang akan mendarat di Kertajati.

"Kami baru dikabari jika pesawat kemungkinan mendarat malam nanti. Belum ter-update infonya, rencana malam ini," katanya.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengabarkan, pesawat Garuda Indonesia Airbus 330 yang bertugas menjemput WNI di Kapal Diamond Princess telah mendarat di Bandara Haneda, Jepang.

"Sekarang kru pesawat sedang istirahat karena mereka akan penerbangan panjang," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto di Jakarta, Sabtu.

Ia mengatakan, kru pesawat tersebut akan beristirahat setidaknya selama 24 jam agar bugar dan bisa melakukan perjalanan kembali ke Indonesia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tiba Tengah Malam Nanti

Selain itu, Yuri juga mengatakan bahan bakar pesawat sudah diisi kembali, sementara tim kesehatan dijadwalkan akan segera menuju kapal tempat ABK WNI diobservasi.

"Berarti tim kesehatan tinggal turun dari pesawat untuk menuju ke kapal. Sampai di kapal, mereka (WNI ABK) akan diperiksa lagi satu-satu. Yang sedang sakit pasti tidak boleh ikut," katanya.

Ketentuan tersebut, katanya, berlaku bagi para WNI yang berada di kapal. Sementara bagi para WNI yang saat ini dinyatakan positif dan dirawat di rumah sakit tidak akan diikutsertakan dalam rencana pemulangan.

Kemenkes berharap 68 WNI di kapal tersebut dapat diberangkatkan pada Ahad (1/3/2020) pukul 18.00 waktu setempat dan diperkirakan akan tiba di Indonesia pada 23.30 WIB.

Kemenkes menyiapkan dua alternatif lokasi pendaratan awal sebelum dibawa ke Pulau Sebaru untuk menjalani masa observasi.

Kedua lokasi pendaratan itu adalah Bandara Halim Perdanakusuma, di Jakarta Timur, atau di Bandar Udara Kertajati di Jawa Barat.

"Yang kita siapkan dua, apakah di Halim atau di Kertajati. Halim sudah saya cek. Kemudian Kertajati baru besok saya cek," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.