Sukses

Top 3 News: IDI Bantah Indonesia Tak Kena Virus Corona karena Beriklim Tropis

Top 3 news, Ketua Umum PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Moh Adib Khumaidi membantah kabar yang menyatakan, virus Corona tidak bisa hidup pada Iklim Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Top 3 news hari ini, Indonesia hingga kini masih terbebas dari virus Corona. Kondisi ini diduga lantaran iklim tropis yang dimiliki Indonesia.

Terkait hal ini Ikatan Dokter Indonesia (IDI) membantahnya. Karena Thailand yang memiliki iklim yang sama, masih bisa terkena virus Corona. Sebelum ada penelitian ilmiah, IDI mengganggap pernyataan tersebut hanya sekedar asumsi. 

Masih terkait virus Corona yang telah menyebar di berbagai belahan dunia, tiga pasien Rumah Sakit (RS) Sulianti Soeroso belum lama ini menunjukkan gejala mirip terinfeksi Corona. 

Gejala tersebut seperti mengalami demam tinggi lebih dari 38 derajat, batuk pilek, dan sakit tenggorokan. Ketiga pasien merupakan bagian dari 21 orang yang sempat dirawat sebelumnya, sampai akhirnya dinyatakan negatif setelah menjalani 4-5 hari perawatan. 

Saat ini ketiga pasien masih menunggu hasil laboraturium yang diperiksa di Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan atau Litbangkes.

Berita ketiga terpopuler lainnya yang banyak menuai sorotan soal perampok bersenjata api yang berhasil membawa kabur perhiasan emas seberat 4 kilogram dari sebuah toko di Pangeran Jayakarta Pasar Pecah Kulit, Jakarta Barat.

Polisi mengaku pihaknya telah mengantongi ciri-ciri pelaku dan mendapatkan barang bukti milik tersangka yang tertinggal di tempat kejadian perkara (TKP). Apakah itu?

Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com, sepanjang Sabtu, 29 Februari 2020:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. IDI Sebut Indonesia Tak Kena Corona Bukan karena Beriklim Tropis: Thailand Saja Kena

Ketua Umum PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Moh Adib Khumaidi membantah kabar yang menyatakan, virus Corona (Covid-19) tidak bisa hidup pada Iklim Indonesia. Dia menilai, pernyataan tersebut merupakan asumsi dan bukan pernyataan ilmiah yang didasarkan pada kerja-kerja ilmiah, seperti penelitian.

"Saya kira itu masih dalam bentuk asumsi bukan sebuah bentuk penelitian," kata Adib, ditemui di Hotel Santika Hayam Wuruk, Jakarta, Sabtu (29/2/2020).

Menurut dia, jika demikian, negara-negara dengan iklim tropis seperti Indonesia seharusnya tidak terjangkit Covid-19. Sementara di Thailand ditemukan kasus virus Corona.

Khususnya kepada pemerintah, Adib juga menekankan pentingnya peningkatan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Dengan demikian masyarakat tidak khawatir dan panik dalam menghadapi Covid-19.

 

Selengkapnya...

3 dari 4 halaman

2. Tunjukkan Gejala Mirip Infeksi Virus Corona, 3 Pasien di RS Sulianti Saroso Diawasi

Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof dr Sulianti Saroso Jakarta telah merawat setidaknya 24 pasien terduga Virus Corona atau COVID-19. Data itu dihimpun dari awal Januari 2020 sampai 28 Feb 2020.

"21 orang sudah dipulangkan setelah dirawat sekitar 4-5 hari karena hasil labnya negatif virus COVID-19," kata Direktur Utama RS Penyakit Infeksi Prof dr Sulianti Saroso Jakarta, Mohammad Syahril, saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Sabtu (29/2/2020).

Mohammad Syahril mengatakan, pasien itu menunjukkan gejala mirip suspect virus Corona, yakni demam tinggi lebih dari 38 derajat, batuk pilek, sakit tenggorokan.

"Dalam 14 hari terakhir bepergian ke daerah yang sedang ada wabah. Misalnya Wuhan, Singapore, Jepang dan Korea atau orang tersebut kontak dengan pasien yang kena virus corona," ujar dia.

 

Selengkapnya...

4 dari 4 halaman

3. Patahan Senpi Jadi Petunjuk Polisi Tangkap Perampok Emas di Jakbar

Pelindung picu senjata laras pendek ditemukan di etalase toko emas di Jalan Pangeran Jayakarta Pasar Pecah Kulit Los A35-36, Jakarta Barat. Barang itu milik perampok yang tertinggal.

Kapolsek Tamansari AKBP Abdul Ghafur mengatakan, seorang perampok bersenjata mendatangi toko emas itu pada Jumat (28/2/2020) siang.

Dia mengodol perhiasan yang ada di dalam etalase. Ghafur menyebut, jumlahnya sekira 3 kilogram sampai 4 kilogram. Ghafur menceritakan, saat itu pelaku sempat gertak memukul meja etalase menggunakan senjata api.

"Mungkin pelindung picu patah. Itu yang kami temukan di lokasi sama proyektil peluru," ujar dia saat dihubungi Jumat malam (28/2/2020).

 

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.