Sukses

Wujudkan Kedaulatan Pangan, Kementan Dukung 3 Aksi di Bidang Pertanian

Salah satunya adalah mendukung Program Kostratani.

Liputan6.com, Jakarta Program Komandi strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) merupakan titik dari seluruh aktivitas pertanian, dalam mengimplementasi dan melaksanakan action plan, serta monitoring dan evaluasi. Demikian dikatakan oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo. 

Kostratani, katanya, menjadikan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Tingkat Kecamatan sebagai pusat kegiatan pembangunan pertanian yang merupakan optimalisasi tugas, fungsi, dan peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), dengan memanfaatkan teknologi informasi dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional.

Senada dengan yang disampaikan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa untuk mendukung program tersebut, ada tiga program aksi, yaitu: (1) Kostratani, (2) Menumbuhkan pengusaha milenial 2,5 juta selama lima tahun, (3) Mendukung program utama kementan, berbagai program Eselon I lingkup Kementan harus didukung seperti Grasida, si komandan, KUR, PMS, dan Gratieks.

Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang sebagai UPT BPPSDMP Kementan bertugas melaksanakan pelatihan bagi aparatur maupun non aparatur pertanian. Untuk mendukung program tersebut, BBPP Lembang membuat Ruang Agriculture Operations Room (AOR) yang terhubung dengan Agriculture War Room (AWR) di Kantor Pusat Kementerian Pertanian dan juga ke Kantor BPP binaan BBPP Lembang sebanyak 15 BPP di Wilayah Kabupaten Subang, Sumedang, dan Tasikmalaya.

BBPP Lembang juga memiliki Laboratorium Kultur Jaringan dan Pengolahan Hasil Pertanian yang baru saja didirikan dan berstandar internasional dan modern untuk mendukung peningkatan produktivitas dan kualitas produk pertanian yang akan mendukung Program Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks).

Setelah kunjungannya, Kepala Badan melakukan teleconference dengan para penyuluh di BPP Binaan BBPP Lembang. Layar lebar dari monitor LCD pada AOR dari BBPP Lembang menjadi sarana informatif dan interaktif untuk komunikasi.

Koordinasi dan sinkronisasi pemerintah pusat dan daerah juga dlibatkan untuk berperan aktif petani dan penyuluh sebagai pelaku utama sektor pertanian.

Kegiatan video conference menjadi ajang bagi semua pihak yang terlibat untuk 'curhat' tentang potensi, kinerja, dan kendala lapangan yang semuanya bermuara pada peningkatan produksi pertanian. Untuk mencapai ketahanan pangan, kesejahteraan petani dan peningkatan ekspor komoditas pertanian hingga tiga kali lipat seperti diinstruksikan Mentan SYL.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.