Sukses

Ma'ruf Amin Tinjau Rekonstruksi Rumah Pascagempa di NTB, Harap Warga Puas

Ma'ruf berharap masyarakat puas dengan upaya pemerintah dalam merehabilitasi dan merekonstruksi bangunan pascagempa Lombok.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meninjau lokasi rekonstruksi bangunan pascagempa di Desa Gontoran Barat, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Wilayah tersebut terkena dampak gempa bumi tektonik yang melanda NTB pada 29 Juli 2018 dan 5 Agustus 2019.

Bencana tersebut mengakibatkan 562 orang meninggal dunia, 1.886 orang luka-luka, dan 344.150 orang mengungsi. Para korban tersebut tersebar di tujuh kabupaten/kota, meliputi Kota Mataram, Lombok Utara, Lombok Timur, Lombok Barat, Lombok Tengah, Sumbawa, dan Sumbawa Barat.

Pada kesempatan itu, Wapres beserta istrinya Wury Ma'ruf Amin menerima paparan dari Komandan Resor Militer (Danrem) 162/Wira Bhakti Ahmad Rizal Ramdani. Keduanya juga menyapa dan berdialog dengan para korban yang rumahnya telah diperbaiki. Usai meninjau, Wapres melihat bahwa rehabilitasi pembangunan rumah-rumah masyarakat sudah berjalan baik.

"Saya melihat bahwa hampir seluruhnya, sebagian besar sudah terbangun," kata Ma'ruf Amin di Desa Gontoran, Rabu (19/2/2020).

Ma'ruf berharap masyarakat puas dengan upaya pemerintah dalam merehabilitasi dan merekonstruksi bangunan pascagempa Lombok.

"Mudah-mudahan masyarakat puas dengan hasil pembangunan ini. Pemerintah tentu ingin berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk masyarakat, supaya punya rumah lagi (dan) bisa menempati lagi," ucap dia.

Ma'ruf mengimbau, meski terkena musibah, masyarakat harus tetap semangat dalam berjuang untuk membangun kehidupan yang lebih baik lagi.

"Pemerintah senantiasa terus ingin memberikan bantuan dari pusat dan daerah. Karena itu, dengan segala daya upaya pemerintah berusaha, khususnya dalam pembangunan rumah-rumah yang hancur," tegas dia.

Di sela peninjauan, salah satu kepala lingkungan di Desa Gontoran tersebut mewakili masyarakat menyampaikan ucapan terima kasih seraya mendoakan semoga Ma'ruf dipanjangkan umurnya dan sehat selalu.

"Mewakili masyarakat, kami berterima kasih kepada pemerintah Pusat dan daerah, TNI-Polri yang telah membantu kami membangun rumah tahan gempa yang sampai sekarang sudah 100 persen. Demikian," ujar dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bukan Pekerjaan Mudah

Di tempat yang sama, Kepala BNPB Doni Monardo menuturkan, bukan pekerjaan mudah untuk menangani rumah dengan katagori rusak berat, sedang, dan ringan berjumlah melebihi 226.000 unit.

"Jadi ini bukan pekerjaan mudah, tapi berkat kerja sama pemerintah pusat dan daerah, dibantu TNI dan Polri, serta para relawan. Alhamdulillah sampai hari ini sudah hampir 200 ribu unit rumah yang selesai dibangun," paparnya.

Sisanya, lanjut Doni, akan dipercepat, meski ada hambatan yang disebabkan oleh pergantian personel di lapangan. "Memang dalam kurun waktu 2 bulan terakhir ada sedikit kevakuman karena terjadi pergantian dari unsur TNI," katanya.

Namun, Doni berjanji minggu depan akan ada penambahan 1000 personel yang memiliki kemampuan konstruksi.

"Mudah-mudahan minggu depan akan ada penambahan jumlah, sama seperti yang dikirimkan Panglima TNI sebelumnya," ucapnya.

 

 

3 dari 3 halaman

Progres Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascagempa

Komandan Resor Militer (Danrem) 162/Wira Ahmad Rizal Ramdani menjelaskan, rumah yang sudah selesai sebanyak 155.829 unit dengan rincian rumah kategori rusak berat 48.902 unit, rusak sedang 24.124 unit, dan rusak ringan 82.803 unit.

Sedangkan rumah yang masih dalam pengerjaan, katanya, berjumlah 43.179 unit dengn rincian 22.365 unit rumah rusak berat, 4.216 unit rusak sedang, dan 16.598 unit rumah rusak ringan.

Dalam catatan BNPB, dana bantuan yang diberikan Rp 5.707.582.000.000, terdiri dari BRI Rp 5.396.656.000.000, BNI Rp 14.215.000.000, dan Bank Mandiri Rp 296.711.000.000,-.

Kemudian dana yang telah disalurkan kepada masyarakat berjumlah Rp 5.610.367.000.000,- dengan rincian dari BRI Rp 5.300.992.000.000, BNI Rp 14.215.000.000, dan Bank Mandiri Rp 295.160.000.000,-.

Sehingga dana yang masih di rekening masyarakat berjumlah Rp 262.431.000.000 dengan rincian di BRI Rp 126.691.000.000 dan Bank Mandiri Rp 135.740.000.000, serta di BNI kosong.

Turut mendampingi Ma'ruf Amin pada peninjauan, Gubernur NTB Zulkieflimansyah, Kepala BNPB Doni Monardo, Pangdam IX/Udayana Benny Susianto, serta Kapolda NTB Tomsi Tohir.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Ma'ruf Amin merupakan ulama yang digandeng Jokowi untuk menjadi cawapres dalam Pemilihan Presiden 2019.
    Ma'ruf Amin merupakan ulama yang digandeng Jokowi untuk menjadi cawapres dalam Pemilihan Presiden 2019.

    Ma'ruf Amin

  • Gempa adalah peristiwa bergetar atau bergoncangnya bumi karena pergerakan atau pergeseran lapisan batuan pada kulit bumi secara tiba‐tiba.

    Gempa

  • Gempa NTB