Sukses

Kembangkan Pariwisata Daerah, Bupati Banyuwangi Terinspirasi Ekoturisme Bali

Hal itu disampaikan saat Anas berkunjung ke Bali selama tiga hari, pada 14-16 Februari 2020.

Liputan6.com, Jakarta Dalam rangka pengembangan pariwisata daerah, Bupati Banyuwangi Azwar Anas berkunjung ke Bali pada 14-16 Februari 2020. Dalam kunjungan itu, Anas disambut hangat oleh Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati alias Cok Ace.

Pada kesempatan itu, Cok Ace mengatakan bahwa banyak jejak sejarah yang menunjukkan adanya hubungan erat, antara umat Hindu di Bali dengan rakyat Banyuwangi. 

"Kedatangan Bupati Anas bersama jajarannya ini akan menambah keeratan antara Bali dan Banyuwangi. Persaudaraan Banyuwangi dan Bali akan terus berkembang. Kami, warga Bali dengan senang hati akan saling berbagi, sama-sama saling belajar untuk mengembangkan pariwisata daerah," kata Cok Ade.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Banyuwangi Berkembang Pesat

Kedatangan Anas ke Bali tentu saja tak sendiri. Dia didampingi Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko, segenap pejabat, serta staf bidang penyusunan program (sungram) Pemkab Banyuwangi. 

Dalam pertemuan itu, Cok Ace mengaku senang Banyuwangi mengembangkan potensi alam, potensi budaya, serta potensi manusia di sektor pariwisata. Menurut dia, pariwisata adalah industri yang tidak ada habis-habisnya.

Bahkan, lanjut Cok Ace, beberapa negara yang dulu mengandalkan industri seperti otomotif dan lain-lain, contohnya Jepang dan Korea, sekarang mulai beralih ke pariwisata.

"Sebab, pariwisata merupakan industri yang jika dikelola dengan baik akan berkesinambungan, apalagi yang berbasis masyarakat. Tujuan pembangunan yang paling cepat bisa diwujudkan adalah sektor pariwisata. Dan saya senang Banyuwangi memilih pariwisata," kata dia.

3 dari 4 halaman

Komitmen Bupati Anas yang Luar Biasa

Dikatakan Wagub Tjokorda, membangun industri pariwisata sama dengan membangun peradaban. Bukan sekadar membangun budaya, apalagi membangun tradisi.

Itu karena sebuah tradisi memiliki rentang keberlangsungan hanya sekitar 25 tahun dan rentang budaya sekitar 50 tahun. Sementara rentang peradaban bisa mencapai ratusan tahun.

"Membangun pariwisata itu dibutuhkan komitmen sekaligus kesabaran, karena seperti membangun peradaban. Bagaimana Ubud dan kawasan Jatiluwih yang saat ini berkembang membutuhkan proses yang panjang. Namun, sekarang semua bisa melihat hasilnya," kata dia.

Cok Ace menambahkan, langkah dan kebijakan yang diambil Bupati Anas di Banyuwangi sangat luar biasa. Pemkab Banyuwangi tidak saja melakukan pembangunan fisik, tetapi juga menyiapkan atraksi. Beragam event dalam balutan Banyuwangi Festival (B-Fest) digelar setiap tahun. "Event ini bisa menjadi atraksi bagi wisatawan," kata dia.

Terkait atraksi, imbuh Cok Ace, teorinya harus ada satu magnet yang kuat yang bisa menarik orang datang ke Banyuwangi. Banyuwangi punya objek yang tidak dipunyai daerah lain, yakni Gunung Ijen.

"Gunung Ijen adalah adalah potensi besar dalam industri pariwisata Banyuwangi. Fenomena api biru (blue fire) di gunung tersebut tidak dimiliki daerah lain di Indonesia, bahkan dunia. Gunung Ijen harus dijadikan magnet utama pariwisata Banyuwangi," kata Cok.

4 dari 4 halaman

Belajar dari Bali

"Lalu bisa dilengkapi dengan desa wisata sepanjang jalan menuju Ijen. Desa wisata ini sebagai sasaran perantara," kata dia.

Sementara itu, Anas mengaku mendapat masukan sangat berharga dari Wagub Bali Cok Ace. "Bekal ini akan semakin meningkatkan motivasi kami untuk membangun Banyuwangi," kata Anas.

Salah satu yang menjadi inspirasi Anas adalah bagaimana ekoturisme di Bali semakin berkembang. Pariwisata di Bali mampu menjaga keelokan alam tetap terjaga di saat pariwisatanya terus berkembang.

"Kami melihat bagaimana sawah terasiring Jatiluwih telah menjadi magnet baru pariwisata di Bali. Sawahnya terjaga, pelancong menikmati, dan terutama warga lokal mendapat dampak kesejahteraan. Begitu halnya Ubud, yang juga pesona alamnya terus terjaga. itulah kenapa kami mengajak jajaran kami kemari untuk bisa belajar dari Bali," jelas Anas.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.