Sukses

Ma'ruf Amin Minta Kepulangan WNI Rehabilitasi dari Natuna Disambut Hangat 

Wapres Ma'ruf kembali menegaskan bahwa semua yang dilakukan pemerintah selama 14 hari masa observasi di Natuna sudah sesuai prosedur Badan Kesehatan Dunia atau WHO.

Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengamini banyak isu penolakan terkait rencana pemulangan WNI di Natuna ke tempat tinggalnya masing-masing. Karenanya, dia ingin stigma tersebut dihilangkan dan diganti dengan sambutan yang hangat.

"Ini memang harus dipahami oleh masyarakat supaya tidak ada yang ketakutan untuk  menerima mereka," kata Ma'ruf Amin di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (13/2/2020).

"Pemerintah Indonesia menyatakan tidak ada dari mereka yang terpapar," tegas Ma'ruf Amin.

Ma'ruf Amin menegaskan bahwa semua yang dilakukan pemerintah selama 14 hari masa observasi di Natuna sudah sesuai prosedur Badan Kesehatan Dunia atau WHO. Seluruh peralatan standar terverifikasi WHO juga sudah digunakan Indonesia sepanjang masa inkubasi.

"Jadi kita harapkan masyarakat bisa memahami itu. Tidak ada virus itu di mereka, mereka sudah lewat masa observasi 14 hari, artinya sudah aman," Ma'ruf Amin menandasi.

Terpisah, Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Achmad Yurianto mengatakan sudah memutuskan masa observasi WNI dari Wuhan di Natuna akan diakhiri pada Sabtu, 15 Februari 2020 sekitar pukul 12.00 WIB.

Ada pun skenario pemulangan WNI dari Wuhan di Natuna ke Jakarta, Yuri mengatakan bahwa pada pukul 07.00 pagi ada tiga pesawat TNI AU yang diterbangkan langsung ke sana. Tiga pesawat itu terdiri dari dua pesawat boeing 737 dan hercules. Nantinya, di dalam pesawat itu ada Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Terawan Agus Putranto yang ikut menjemput.

"Karena itu pagi, sampai di Natuna pun pagi. Baru setelah makan siang, 238 orang WNI yang menjalani karantina di Natuna akan diterbangkan ke Jakarta melalui Bandar Udara Halim Perdana Kusuma," katanya lewat keterangan tertulis diterima.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.