Sukses

ICW: KPK Sebaiknya Fokus Buru Harun Masiku, Bukan Safari Lembaga Negara

Peneliti ICW Kurnia Ramadhana mengatakan, seharusnya Firli dan komisioner KPK lainnya lebih fokus menangani sebuah perkara dibanding melakukan pertemuan ke beberapa lembaga.

Liputan6.com, Jakarta Indonesia Corruption Watch (ICW) kembali mengkritik gaya kepemimpinan Komjen Firli Bahuri di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Peneliti ICW Kurnia Ramadhana mengatakan, seharusnya Firli dan komisioner KPK lainnya lebih fokus menangani sebuah perkara dibanding melakukan pertemuan ke beberapa lembaga.

Menurut Kurnia, lebih baik pimpinan KPK menjelaskan kepada publik upaya yang dilakukan dalam menemukan politikus PDIP Harun Masiku. Diketahui, sudah lebih dari satu bulan pasca-ditetapkan sebagai tersangka, KPK masih belum menemukan Harun.

"Pimpinan KPK bukannya malah serius menangani perkara ini, akan tetapi justru malah terlalu sering safari ke beberapa lembaga negara," ujar Kurnia saat dikonfirmasi, Selasa (11/2/2020).

Melihat gaya kepemimpinan Firli cs di lembaga antirasuah yang gemar safari, menurut Kurnia wajar jika masyarakat memandang pimpinan KPK jilid V ini tak serius dalam menangani sebuah perkara.

Tak hanya itu saja, menurut Kurnia, masih ada beberapa faktor yang dia sebut pimpinan KPK tak serius menangani perkara.

"Misalnya saja merujuk pada kegagalan KPK dalam menyegel kantor PDIP, kegagalan pimpinan KPK menjelaskan apa yang terjadi di PTIK, dan perihal kantor DPP PDIP yang sampai saat ini tak kunjung digeledah oleh KPK," kata Kurnia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Masak Nasi Goreng

Kurnia juga menyayangkan aksi Firli Bahuri yang memperlihatkan kepiawaiannya dalam memasak nasi goreng. Menurut Kurnia, tak ada relevansinya antara masak nasi goreng dengan penanganan perkara.

Kurnia pun menuntut agar Firli cs serius menahkodai lembaga antirasuah.

"Pimpinan KPK harus menjelaskan kepada publik tenggat waktu pencarian Harun Masiku. Sebab, proses ini sudah terlalu berlarut-larut," kata Kurnia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.