Sukses

Bandingkan Penanganan Karhutla Indonesia-Australia, Jokowi: Mereka Tak Punya Babinsa

Jokowi menyebut, penanganan karhutla di Indonesia lebih baik ketimbang Australia.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi membandingkan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Australia dengan Indonesia. Menurut dia, penanganan karhutla di Indonesia lebih baik ketimbang Australia.

Pasalnya, kata Jokowi, Indonesia memiliki Bintara Pembina Desa (Babinsa) di bawah TNI dan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) di bawah Polri  yang bisa membantu menangani karhutla. Sementara Australia, hanya memiliki polisi hutan.

Hal ini disampaikan Jokowi saat memberikan pengarahan dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan 2020 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (6/2/2020).

"Coba dicek di Australia, enggak ada Babinsa, Bhabinkantibmas juga enggak ada. Mereka hanya punya polisi hutan, penjaga hutan, kita juga punya. Itu keuntungan kita," ucap Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menuturkan bahwa karhutla di Australia setidaknya membakar 11 juta hektare lahan. Hal itu, kata dia, membuat negara sebesar Australia menjadi kewalahan.

Untuk itu, Jokowi meminta semua pihak untuk mencegah terjadinya karhutla. Dia juga mengingatkan Babinsa, pejabat TNI-Polri dan kepala daerah di wilayah rawan karhutla segera padamkan api sekecil apapun.

"Kalau ada api satu saja di desa, segera cari ember, padamkan. Jangan sampai meluas dan menggunakan air yang berjuta-juta ton dan tidak menyelesaikan," perintah Jokowi.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

TNI Bantu Padamkan Kebakaran di Australia

Bencana kebakaran hutan dan lahan atau yang lebih dikenal sebagai bushfires, telah menimpa Australia sejak triwulan ketiga tahun 2019 yang berlanjut sampai saat ini.

Kebakaran hutan disebabkan oleh musim kemarau yang berkepanjangan serta cuaca panas yang sangat ekstrim. Lebih dari 7,7 hektar lahan telah terbakar di Australia akibat bencana ini, dengan korban jiwa setidaknya 33 orang serta lebih dari 2.000 rumah dan bangunan terbakar beserta ribuan orang menjadi pengungsi.

Pemerintah pun mengirimkan 38 personel bantuan kemanusiaan Indonesia untuk membantu menangani kebarakan hutan dan lahan di wilayah Blue Mountain, New South Wales telah tiba di Royal Australian Air Force (RAAF) Base Richmond, New South Wales (02/02/2020).

Bantuan kemanusiaan tersebut terdiri dari 26 personel Satuan Setingkat Peleton (SST) Zeni TNI Angkatan Darat, 6 personel Marinir, 4 personel Fasilitas Konstruksi TNI Angkatan Darat dan 2 personel Pusat Kesehatan TNI. Demikian seperti dikutip melalui kemlu.go.id, Senin (3/2/2020).

Diharapkan bantuan kemanusiaan yang diberikan oleh Indonesia tidak hanya dapat meringankan Australia dari bencana yang dilandanya, tetapi juga dapat memperkuat komitmen hubungan bilateral kedua negara untuk ke depannya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.