Sukses

Fakta-Fakta Penipuan Syuting Iklan Produk Susu dan Hipnotis di Bekasi

Pelaku yang merupakan seorang wanita cantik, menjalankan modus dengan iming-iming ikut syuting iklan susu bersama artis ternama.

Liputan6.com, Bekasi - Modus penipuan dengan hipnotis yang dialami ibu-ibu lansia di Perumnas 1 RT 01 RW 03 Kayuringin, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat, sebelumnya juga pernah terjadi di daerah Margahayu. Korbannya pun sama-sama kader Posyandu yang sudah berumur.

"Iya itu dari kader saya lain lagi, waktu di kecamatan kan di daerah Margahayu, Pengairan lama. Saya tahu dari WA. Itu kejadian di Giant Bekasi di parkiran," kata Tatiek, seorang kader Posyandu yang menjadi korban kepada Liputan6.com, Selasa (4/2/2020).

Pelaku yang merupakan seorang wanita cantik, kata dia, menjalankan modus yang sama dengan para korban di Kayuringin, yakni dengan iming-iming ikut iklan susu bersama seorang artis ternama.

"(Kejadiannya) itu Desember. Sama motifnya, lima orang juga, diobrolin lama juga. Karena dia wilayahnya beda, jadi kita nggak terlalu sinkron, nggak saya share," ujar Tatiek.

Berikut beberapa fakta yang dihimpun Liputan6.com terkait aksi tipu-tipu yang dilakukan pelaku dengan janji syuting iklan untuk kemudian dihipnotis.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

Targetkan Korban Lansia

Pelaku menargetkan korban yang berasal dari kalangan lansia. Awalnya ia sempat mendatangi Posyandu di wilayah lain untuk mencari korbannya. Namun salah satu kader menyuruh pelaku untuk pergi ke Posyandu Melati 1 Kayuringin.

"Dari awalnya kan di Posyandu Lestari RW 06. Datang si pelaku di depan Puskesmas. Saya sih percaya aja karena kan (tahu) dari teman kader," kata Tatiek, kader Posyandu yang turut menjadi korban kepada Liputan6.com, Selasa (4/2/2020).

3 dari 7 halaman

Dijanjikan Syuting Iklan Produk Susu

Para korban oleh pelaku dijanjikan ikut dalam iklan penyuluhan produk susu bersama seorang artis ternama. Pelaku bahkan menyuruh para korban berlatih yel-yel agar lebih percaya.

"Pelaku bilang nanti jam 2 siang ada demo susu Anlene, penyuluhan di Grand Metropolitan Mal. Itu disebut juga nanti ada Ivan Gunawan. Yang dikumpulin 10 orang, cuma yang dibawa dulu 5 sama saya," ujar Tatiek.

Tanpa merasa curiga, kelima korban bersama pelaku menyewa taksi online untuk menuju lokasi. Namun para korban diturunkan oleh pelaku di pinggiran kedai bakso di luaran mal.

"Pikiran saya juga ngomong, kok gak masuk (mal). Saya nanya kok di sini. Dia alesannya mau ambil seragam dulu, mau dipinjemin dari sponsor," ungkap Tatiek.

4 dari 7 halaman

Disuruh Masukkan Perhiasan ke Tas

Pelaku lalu menyuruh korban untuk melepaskan perhiasan dengan dalih mau berganti pakaian dan di-make up. Tanpa merasa curiga, dua orang korban menuruti keinginan pelaku dan melepaskannya perhiasannya.

"Terus kata pelaku itu emas-emasnya copotin masukin situ (tas). Ya (dua korban) mau copotin semua. Saya disuruh pegangin tas mereka. Nanti kalo udah di dalam itu gak bisa bawa-bawa tas," ucap Tatiek.

Selanjutnya kedua korban yang mencopot perhiasan, dibawa pelaku ke dalam mal dengan alasan akan diwawancara. Sedangkan korban lainnya menunggu di lokasi sambil menjaga tas. Tak berapa pelaku pun kembali dan merebut tas kedua korban dengan paksa.

5 dari 7 halaman

Tersadar Usai Pelaku Kabur

Setelah berhasil merebut tas, pelaku langsung kabur menumpang taksi. Tatiek mencoba mengejar namun tak berhasil. Ia pun masuk ke dalam mal dan bertanya pada security perihal kegiatan shooting yang disampaikan pelaku sedari awal.

"Saya disuruh naik ke atas sama satpam. Terus saya naik nanya ke mbak-mbak, ada kegiatan shooting susu gak. Sebelum dijawab, bu Hartiningsih dari mal itu jalan dengan lenggang kangkung, gak bawa tas. Itu yang saya udah gemetaran, ya Allah ini kayanya kita udah ketipu," keluhnya.

Atas kejadian tersebut, korban Sri Hartiningsih kehilangan emas 70 gram beserta handphone. Sedangkan korban ibu Edi kehilangan 30 gram emas 24 karat beserta uang tunai. Total kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.

6 dari 7 halaman

Pernah Beraksi di Tempat Lain

Modus penipuan dengan hipnotis oleh pelaku sebelumnya juga pernah terjadi di daerah Margahayu. Korbannya pun sama-sama kader Posyandu yang sudah berumur.

"Iya itu dari kader saya lain lagi, waktu di kecamatan kan di daerah Margahayu, pengairan lama. Saya tahu dari wa. Itu kejadian di Giant Bekasi di parkiran," akunya

Pelaku, kata Tatiek, menjalankan modus yang sama dengan para korban di Kayuringin, yakni dengan iming-iming ikut iklan susu bersama seorang artis ternama.

"(Kejadiannya) itu Desember. Sama motifnya, lima orang juga, diobrolin lama juga. Karena dia wilayahnya beda, jadi kita gak terlalu sinkron, gak saya share," ujar Tatiek.

 

7 dari 7 halaman

Ciri-Ciri Pelaku

Suami Tatiek yang juga Ketua RT 01 Perumnas 1, Bekasi Selatan, Rahmat Basuki membeberkan gerak-gerik pelaku beserta ciri-cirinya yang sempat terekam kamera CCTV di sekitaran rumahnya.

Dalam rekaman CCTV, pelaku terlihat mengenakan kemeja kotak-kotak lengan panjang dan celana panjang. Pelaku juga diketahui mencuri kerudung milik ibu mertua Tatiek, untuk menyamarkan wajahnya di CCTV.

"Yang boncengin pelaku itu istri saya. Itu perjalanan mau pulang ke rumah, pelaku ikut bareng. Pelaku pakai kemeja kotak-kotak lengan panjang. Dia juga ngambil kerudung ibu saya," ujarnya.

Pelaku juga disebutkan merokok saat sedang berada di kediaman Rahmat dan Tatiek. Sisa rokok tersebut hingga saat ini disimpan oleh Rahmat sebagai barang bukti.

"Sempat tinggalkan rokoknya di rumah sebelum pergi. Baru setengahnya dihisap. Buat barang bukti kalau diperlukan polisi," celetuknya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini