Sukses

Underpass Kemayoran Kembali Terendam Banjir

Banjir kembali merendam underpass Kemayoran, Jakarta Pusat. Akibatnya, akses jalur tersebut pun terputus alias tak bisa dilalui kendaraan.

Liputan6.com, Jakarta - Banjir kembali merendam underpass Kemayoran, Jakarta Pusat. Akibatnya, akses jalur tersebut pun terputus alias tak bisa dilalui kendaraan.

"Iya benar, banjir seperti dulu. Sekitar 3 meter sampai 3,5 meter. Jadi enggak bisa dilalui," ujar petugas pemadam kebakaran Sudin Jakarta Pusat, Fadli saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Minggu (2/2/2020).

Dia menambahkan, saat ini pihaknya masih terus memantau lokasi banjir di underpass Kemayoran. Tindakan belum bisa dilakukan lantaran hujan masih mengguyur Jakarta.

"Masih mantau lokasi. Belum bisa menyedot, karena hujan masih turun. Percuma juga kalau dipompa kalau air terus turun ke underpass. Karena di situ gak ada pompanya," ujar dia.

Lokasi ini memang sering dilanda banjir bila curah hujan tinggi mengguyur Jakarta. Pada Jumat 24 Januari lalu, banjir juga telah memutuskan akses jalan di underpass Kemayoran tersebut. Butuh waktu satu hingga tiga hari untuk menguras air di lokasi tersebut.

"Ini sudah langganan banjir, tapi tergantung curah hujan. Kalau curah hujan tinggi dia selalu kayak gini," kata petugas Dinas Sumber Daya Air Jakarta Pusat, Ristu, Sabtu 25 Januari 2020.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Modifikasi Jalan

Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menilai perlu ada modifikasi desain jalan yang akan dirancang setelah banjir surut. Selain itu, Ia juga menyoroti soal drainase yang tidak maksimal.

"Jadi semua ini air masuk ke sini (underpass) semua. Makanya... perlu sedikit ada modifikasi desain jalan supaya air lewat drainase yang ada. Sehingga nggak semua ke sini," kata Basuki di underpass Kemayoran, Jalan Kota Baru Bandar Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu 25 Januari 2020.

"Ya kan harus semua tidak hanya jalanan, tapi drainasenya (dimodifikasi). Karena data dari kepala damkar setiap tahun begitu (banjir)," imbuh dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.