Sukses

Tim Evakuasi WNI di Wuhan Bawa Bantuan untuk China

Retno menambahkan, para WNI yang berada di Wuhan dalam kondisi sehat dan mereka senang akan pulang kembali ke Tanah Air.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah memberangkatkan tim penjemput Warga Negara Indonesia di Wuhan, China karena adanya wabah virus Corona. Bersamaan dengan itu, pemerintah juga membawa bantuan untuk China.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, bantuan peralatan alat perlindungan diri (APD) tersebut berada di dalam satu pesawat dengan tim evakuasi WNI ke Wuhan.

"Teman-teman di dalam pesawat kita juga membawa peralatan yang diperlukan oleh pihak RRT (Republik Rakyat Tiongkok). Mereka memerlukan beberapa peralatan, antara lain masker dan surgical unit," kata Retno Marsudi, saat melepas tim evakuasi WNI di Ruang VIP, Terminal 1 Bandara Internasional Soekarno Hatta, Sabtu (1/2/2020).

Dia mengatakan, peralatan tersebut akan langsung diterima oleh pemerintah China melalui Hubei Charity Foundation.

Retno menambahkan, para WNI yang berada di Wuhan dalam kondisi sehat dan mereka senang akan pulang kembali ke Tanah Air. Serangkaian pemeriksaan kesehatan pun dilakukan sebelum keberangkatan mereka.

"Sekali lagi untuk memastikan bahwa mereka dalam kondisi sehat. Mengingat situasi ini bukan normal, maka kedisiplinan penanganan protokol kesehatan akan terus diberlakukan," kata dia.

Kedisipinan ini, lanjut Retno, dilakukan termasuk dalam perjalanan, ketibaan, dan pascaketibaan.

"Protokol kesehatan juga berlaku ketat bagi kru pesawat dan bagi pesawat itu sendiri, setelah ketibaan," kata Retno.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

TNI Pantau

Sementara itu, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menambahkan, pihaknya juga memiliki radar pemantauan khusus untuk memantau proses pemindahan WNI dari Wuhan ke Indonesia.

"Militer terus memantau pergerakan dari pesawat yang digunakan dengan memberikan frekuensi militer yang diberikan oleh operator pada file dengan profesi tertentu yang kita bisa memonitor apa yang sedang dilaksanakan dari udara menuju udara China menuju ke wilayah udara Indonesia dan terus kita pantau sampai pendaratan," tandasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.