Sukses

Butuh 3 Bulan untuk Pulihkan Kabupaten Bogor Usai Dilanda Banjir Bandang

Banjir bandang dan longsor melanda empat kecamatan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada 1 Januari 2020.

Liputan6.com, Bogor - Status tanggap darurat bencana di Kabupaten Bogor berakhir. Saat ini, status penanganan pascabencana banjir bandang dan longsor memasuki tahapan transisi darurat menuju pemulihan.

Status itu dengan pertimbangan banyak wilayah terimbas bencana alam masih memerlukan pemulihan. Daerah tersebut yakni Kecamatan Nanggung, Cigudeg, Jasinga, dan Sukajaya. Kemudian, untuk mempercepat tahapan berikutnya yakni transisi menuju pemulihan dan selanjutnya ke rehabilitasi dan rekonstruksi.

"Statusnya diubah menjadi masa transisi bencana kepemulihan dari 31 Januari sampai 30 April 2020 atau selama 3 bulan ke depan," kata Kepala BPBD Kabupaten Bogor, Yani Hasan, Jumat (31/10/2020).

Penggunaan waktu itu, kata Yani, dengan mempertimbangkan bahwa perbaikan-perbaikan darurat memerlukan waktu sekitar 90 hari, di antaranya untuk membangun hunian tetap (huntap), perbaikan darurat fasilitas sosial, dan fasilitas umum seperti pasar, sekolah, tempat ibadah, infrastruktur jalan dan jembatan, serta lain-lain.

"Bantuan ke pengungsi masih tetap disalurkan. Dapur umum dan posko juga masih ada meskipun tidak sebanyak sebelumnya," ujar dia.

Terkait kondisi wilayah Kecamatan Sukajaya yang terdampak paling parah dilanda bencana banjir bandang dan longsor, lanjut Yani, penanganan pascabencana sudah optimal. Sejumlah jalan yang sempat terputus karena rusak dan tertimbun longsor, kini sudah terbuka.

"Ke kampung-kampung yang sempat terisolir pun sudah bisa diakses walaupun medannya masih sulit dilalui. Pengiriman logistik ke sana juga sudah lancar," terangnya.

Saksikan video di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Banjir Bandang Landa 4 Kecamatan

Banjir bandang dan longsor melanda empat kecamatan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada 1 Januari 2020. Kecamatan Sukajaya terdampak paling parah dilanda bencana alam tersebut.

Tercatat, sembilan orang meninggal dunia dan 3.499 unit rumah rusak. Sebanyak 11.309 jiwa sampai saat ini masih mengungsi di tenda darurat, sekolah, dan rumah warga.

Secara keseluruhan, jumlah pengungsi di 26 kecamatan sebanyak 20.920 jiwa. 3723 unit rumah rusak, 410 rumah terancam longsor, 17 jembatan ambruk, dan kerusakan jalan dengan total sepanjang 16 kilometer.

"Data ini jumlah keseluruhan di 26 kecamatan akibat bencana banjir dan longsor pada 1 Januari kemarin. Namun dampak paling parah yaitu Kecamatan Sukajaya," ungkap Yani.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.