Sukses

Kapolri Sebut Wapres Akan Jogging Saat Penyidik KPK Diperiksa Polisi di PTIK

Informasi tersebut didapat dari Gubernur PTIK dan Kadiv Propam Mabes Polri.

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Idham Azis menjelaskan terkait kesimpangsiuran informasi pemeriksaan penyidik KPK yang berada di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) saat mau operasi kasus anggota KPU Wahyu Setiawan.

Kapolri Idham menjelaskan, pada hari kejadian ada agenda Wakil Presiden Ma'ruf Amin akan olahraga lari di kompleks PTIK. Idham mengatakan, sudah jadi kebiasaan Ma'ruf olahraga di markas TNI atau Polri.

Kebetulan, PTIK dijadikan tempat olahraga Ma'ruf bersamaan dengan hari operasi KPK di sana. Sehingga, Polri menggelar Protap Waskita sejak malam sebelumnya. Karenanya, penyidik KPK yang akan salat di PTIK turut diperiksa oleh anggota Provos.

"Kebetulan kami kena giliran di PTIK. sesuai protap Waskita sejak malam itu diclear di sana. Kalau terus ketemu misalnya beberapa penyelidik KPK itu polri tidak tahu apa prosesnya di dalam," ujar Idham.

Mantan Kapolda Metro itu mengatakan, informasi tersebut didapat dari Gubernur PTIK dan Kadiv Propam Mabes Polri.

Hal itu menjawab pertanyaan Anggota Fraksi PAN Sarifuddin Sudding dalam rapat kerja dengan Kapolri. Sudding bertanya seputar penyidik KPK yang dikabarkan diperiksa sampai dicek urine saat akan operasi OTT di PTIK.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Masiku Berlindung di PTIK?

Sudding kemudian memberikan pertanyaan tambahan. Dia bertanya apakah benar informasi tersangka Harun Masiku berlindung bersama seseorang di PTIK.

"Saya tanyakan apakah betul Harun Masiku sama seseorang berlindung di PTIK?" kata dia.

Idham langsung menjawab. Dia mengaku tidak tahu informasi yang berseliweran tersebut

"Saya secara pribadi atau ini, kami tidak tahu masalah itu. Mungkin informasi di luar berseliweran, kami sendiri tak tahu," kata dia.

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.