Sukses

PBNU Mengucapkan Selamat Hari Raya Imlek 2020

Said Aqil mendoakan Tahun Baru Imlek 2020 menjadi tahun yang penuh dengan kebahagiaan, berkat tuhan, kesehatan, kesuksesan, dan kedamaian.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj mengucapkan selamat Hari Raya Imlek 2020. Ucapan tersebut disampaikan melalui laman youtube NU Channel.

"Saya Said Aqil Siradj Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mengucapkan Selamat Tahun Baru Imlek 2020," tutur Said Aqil dalam rekaman video yang diunggah di Youtube, Sabtu (25/1/2020).

Said Aqil mendoakan Tahun Baru Imlek 2020 menjadi tahun yang penuh dengan kebahagiaan, berkat tuhan, kesehatan, kesuksesan, dan kedamaian.

"Dengan harapan semoga di masa yang akan datang bangsa Indonesia semakin menjadi bangsa yang bermartabat, berbudaya, disegani, dan dihormati oleh bangsa-bangsa di seluruh dunia dengan memperkuat solidaritas sesama anak bangsa, lintas budaya, lintas suku, lintas agama," kata Said.

Dengan begitu, lanjut dia, Indonesia dapat menunjukkan jati diri bangsa yang berbudaya di mata dunia.

"Itulah bukti bahwa bangsa Indonesia bangsa yang berbudaya, menjunjung tinggi perbedaan dalam kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sekali lagi selamat berimlek, Gong Xi Fa Cai," Said Aqil menandaskan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kedepankan Persatuan

Sementara itu, Putri Presiden Keempat RI Abudurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid meminta masyarakat mengedepankan persatuan saat perayaan tahun baru Imlek. 

"Jadi dengan adanya perayaan Imlek, saya berharap bahwa kita semua makin mengedepankan rasa persatuan dan kesatuan bangsa, kita saling hormati satu sama lain," kata Yenny di Kantor Kemenko Polhukam, di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (23/1/2020).

Yenny Wahid mengatakan, harus saling menghormati ekspresi kebudayaan. Selain itu, kata dia, jangan saling menjelekkan.

"Yang paling penting adalah bahwa semua pihak merasa memiliki rumah besar yang namanya Indonesia," ucap Yenny.

Menurut Yenny, Indonesia memiliki beragam antara suku dan agama yang harus dihargai oleh semua elemen masyarakat. Oleh karena itu, ia ingin masyarakat bisa merasakan kenyamanan melakukan ibadah di negaranya sendiri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.