Sukses

Top 3 News: Diduga Terpapar Virus Corona, Karyawan Huawei Hanya Radang Tenggorokan

Top 3 News, dari hasil diagnosa yang dilakukan diketahui karyawan tersebut bukan terjangkit Virus Corona melainkan terkena radang tenggorokan.

Liputan6.com, Jakarta Top 3 news hari ini, dimulai dengan berita adanya dugaan seorang karyawan terjangkit Virus Corona di Gedung BRI 2, Jakarta. Namun, belakangan diketahui warga China tersebut hanya menderita radang tenggorokan.

Sebelum terdeteksi, pihak BRI melarikan karyawan Huawei tersebut ke rumah sakit terdekat untuk penanganan medis serta diagnosa terkait kebenaran terkena Virus Corona atau tidak.

Sebagai bentuk pencegahan, imbauan untuk mengenakan masker pun diserukan untuk mengurangi terjangkit risiko virus yang sama. 

Berita lain yang juga menyita perhatian pembaca Liputan6.com terkait praktik eksploitasi seksual anak di Penjaringan, Jakarta Utara. Senin, 13 Januari, keenam pelaku diamankan di Bar dan Karaoke Kayangan, Kelurahan Rawa Bebek Penjaringan, Jakarta Utara.

Dari pengakuan para pelaku, setiap korban dipaksa melayani 10 pria hidung belang dalam semalam. Apabila tidak mencapai 10, per hari mereka harus membayar denda sebesar Rp 50 ribu. 

Berikut berita terpopuler di kanal News Liputan6.com, sepanjang Kamis, 23 Januari 2020:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. BRI Benarkan Ada Karyawan Huawei Diduga Terjangkit Virus Corona di Gedungnya

Sekretaris Korporat Bank BRI Hari Purnomo membenarkan adanya informasi mengenai adanya salah satu pekerja atau karyawan Huawei yang berkantor di Gedung BRI yang diduga terjangkit Virus Corona.

Dia mengatakan bahwa pekerja yang diduga terjangkit virus corona misterius ini telah ditangani secara medis.

"Pekerja Huawei yang demam telah dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis serta diagnosa kebenaran terkena Virus Corona," kata Hari dalam keterangan tertulis kepada Liputan6.com, Kamis (23/1/2020).

Tak hanya itu, Hari menuturkan bahwa Bank BRI juga telah melakukan upaya pencegahan kepada para pekerja lainnya untuk menanggulangi risiko terjangkit virus yang sama.

 

Selengkapnya...

3 dari 4 halaman

2. Eksploitasi Seksual Anak di Penjaringan, Dipaksa Minum Pil hingga Layani 10 Pria

Aparat kepolisian berhasil mengungkap praktik eksploitasi seksual anak di Penjaringan, Jakarta Utara. Kasus human trafficking atau perdagangan manusia itu terjadi di Bar dan Karaoke Kayangan, Kelurahan Rawa Bebek.

Pada saat penggeledahan praktik eksploitasi seksual anak itu, Senin, 13 Januari 2020, polisi berhasil mengamankan enam pelaku.

"Pada13 Januari daerah Penjaringan Jakarta Utara di salah satu kafe, mengamankan 6 orang pelaku dan kita sudah lakukan penahan terhadap para pelaku," ucap Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Selasa, 21 Januari 2020.

Berdasarkan hasil penyidikan sementara, 10 korban yang berusia 14-18 tahun itu dipaksa minum obat untuk mencegah menstruasi.

 

Selengkapnya...

4 dari 4 halaman

3. DPRD Minta Revitalisasi Monas Dihentikan Sementara, Cipta Karya Lapor Anies Baswedan

Kepala Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan DKI Jakarta Heru Hermawanto menyatakan pihaknya akan menyampaikan permintaan untuk menghentikan sementara revitalisasi kawasan Monas oleh Komisi D DPRD kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Heru menyebut dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 25 Tahun 1995 tentang Pembangunan Kawasan Medan Merdeka di Wilayah DKI Jakarta tidak sebutkan mengenai aturan yang meminta izin revitalisasi kepada Kementrian Sekretariat Negara.

Sebelumnya, Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah meminta revitalisasi kawasan Monas dapat dihentikan sementara waktu. Dia beralasan Pemprov DKI Jakarta belum mendapatkan izin dari Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg).

Hal itu terkait dengan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 25 Tahun 1995 tentang Pembangunan Kawasan Medan Merdeka di Wilayah DKI Jakarta.

 

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.