Sukses

Jika Ada Korupsi di Asabri, Ini Kata Prabowo soal Nasib Dana Pensiun TNI-Polri

Prabowo meminta seluruh prajurit TNI-Polri tetap cool dalam menyikapi kasus Asabri ini.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menaruh perhatian khusus ke kasus Asabri. Prabowo melalui Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antar Lembaga Dahnil Anzar Simanjuntak dukung pengusutan kasus tersebut.

Namun dia mengingatkan, kasus Asabri ini harus dicermati, apakah masuk ke ranah pidana atau gagal bisnis. Jika terbukti ada korupsi, dia minta lembaga penegak hukum menindak tegas.

"Ya harus diungkap. Ini sebenarnya ada dua, ya, dimensi yang kalau dilihat. Pertama kami tidak tahu apakah ada korupsi atau kedua memang ada gagal investasi. Kalau gagal investasi, kan, ini bisnis dan kalau ada gagal bisnis, bukan kriminal. Cuma kalau korupsi, tentu harus ditindak secara hukum," kata Dahnil di Kantor Kementerian Pertahanan (Kemenhan), di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (16/1/2020).

Menurut dia, Prabowo meminta seluruh prajurit TNI-Polri tetap cool. Sebab, dia meyakini hingga kini dana Asabri tetap aman.

"Pak Prabowo sampaikan prajurit harus tetap cool. Tetap santai. Karena dana prajurit aman," ujar Dahnil.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Nasib Dana Pensiun

Dia mengatakan, apabila adanya penyelewengan dari dana tersebut, Prabowo menegaskan kalau dana Asabri tak akan disita oleh negara seperti kasus First Travel.

"Enggak. Enggak. Dia harus kembali ke Asabri. Dan catatan paling penting buat pak Prabowo adalah dana prajurit itu tetap aman. Kalau ada yang bilang kerugian Asabri hampir 40 T, kan, ada tuh yang bilang tapi saya enggak tahu sumbernya dari mana, wong, total aset Asabri itu 39 T. Kok, kerugian 40 T," kata Dahnil.

 

Reporter: Ronald

Sumber: Merdeka

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.