Sukses

KPK Panggil Ketum PAN Zulkifli Hasan Terkait Kasus Alih Fungsi Lahan

Zulkifli Hasan akan dimintai keterangan KPK seputar kasus dugaan suap alih fungsi lahan yang menjerat Gubernur Riau Annas Maamun.

Liputan6.com, Jakarta - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemeriksaan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan. Pria yang akrab disapa Zulhas itu akan dimintai keterangan seputar kasus dugaan suap alih fungsi lahan yang menjerat Gubernur Riau Annas Maamun.

"Saksi Zulkifli Hasan akan diperiksa untuk tersangka korporasi, PT Palma," ujar Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri saat dikonfirmasi, Kamis (16/1/2020).

Zulhas akan diperiksa dalam kapasitasnya sebagai mantan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Selain Zulhas, tim penyidik akan memeriksa Direktur Perencanaan Kawasan Hutan tahun 2014 di Kementerian LHK Masyhud.

"Masyhud juga akan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka PT Palma," kata Ali.

KPK menetapkan PT Palma Satu sebagai tersangka korporasi dalam kasus alih fungsi lahan yang lebih dulu menjerat mantan Gubernur Riau Annas Maamun.

Selain PT Palma Satu, KPK menjerat dua tersangka lainnya, yakni Suheri Terta selaku Legal Manager PT Duta Palma Group tahun 2014 dan Surya Darmadi selaku pemilik PT Darmex Group atau PT Duta Palma.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pengembangan OTT

Perkara ini merupakan pengembangan hasil OTT pada Kamis 25 September 2014 lalu terkait pengajuan revisi alih fungsi lahan di Riau kepada Kementerian Kehutanan pada 2014.

Pada operasi tangkap tangan tersebut KPK mengamankan uang Rp 2 miliar dan menetapkan dua tersangka yakni Annas Maamun, Gubernur Riau periode 2014-2019, dan Gulat Mendali Emas Manurung, Ketua Asosiasi Kelapa Sawit Indonesia (Apekasindo) Provinisi Riau.

Dua orang tersebut telah dinyatakan bersalah oleh Pengadilan Tindak Pidana Korupsi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.