Sukses

PDIP: Kami Korban Framing Politik

Andreas menganggap, partai sebagai korban framing politik.

Liputan6.com, Jakarta Dewan Pengurus Pusat (DPP) PDI Perjuangan keberatan dengan cerita Sekjen Hasto Kristiyanto yang berada di PTIK saat malam penangkapan eks pimpinan KPU Wahyu Setiawan dalam kasus suap pengurusan PAW anggota DPR. PDIP tegaskan, ada pihak yang sengaja ingin menyudutkan  PDIP.

Sekretaris Fraksi PDIP DPR, Andreas Hugo Pareira mengatakan, ada informasi salah yang diembuskan oknum tertentu dan disebarkan kepada media. Dia menegaskan, PDIP mendukung proses hukumnya berjalan sesuai aturan.

"Namun, kami tidak akan menolerir jika ada pihak tertentu yang mendiskreditkan PDI Perjuangan dengan menggiring opini seolah-olah Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto terlibat dalam perkara Wahyu Setiawan. Dalam konteks saat ini, PDI Perjuangan adalah korban dari framing politik tersebut," jelas Andreas kepada wartawan, Selasa (14/1/2020).

Andreas melanjutkan, salah satu contoh kejahatan framing yang merugikan PDIP adalah cerita seolah pada tanggal 8 Januari 2020, tersangka suap Harun Masiku menuju Gedung PTIK di Jalan Tirtayasa, dan di sana konon sudah menunggu Hasto Kristiyanto.

"Karena fakta sesungguhnya, informasi dari pihak Imigrasi, Harun Masiku sudah keluar dari Indonesia menuju Singapura pada 6 Januari 2020. Pihak Imigrasi juga menyatakan belum ada catatan bahwa Harun Masiku telah kembali pada 8 Januari atau sampai hari ini," terang dia.

Diketahui, beredar isu bahwa Hasto hendak ditangkap di PTIK saat malam penangkapan Wahyu Setiawan, 8 Januari lalu.

Hasto sendiri membantah berada di PTIK malam itu. Sementara pimpinan KPK Lili Pintauli Siregar akui ada penyelidik KPK berada di PTIK, namun sedang menumpang salat.

 

Reporter: Randy Ferdi Firdaus 

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.