Sukses

Pengunjuk Rasa Mulai Padati Balai Kota

Aksi unjuk rasa akan berlangsung di luar kompleks Balai Kota DKI Jakarta. Hanya perwakilan pengunjuk rasa yang diizinkan masuk ke dalam kompleks.

Liputan6.com, Jakarta - Massa gabungan dari sejumlah elemen akan menggelar unjuk rasa di depan Gedung Balai Kota Jakarta. Mereka protes atas banjir awal 2020 lalu.

Pantauan Liputan6.com, sekitar pukul 12.00 WIB, massa mulai mendatangi kantor Anies Baswedan. Mereka mengenakan baju putih. Ada juga yang mengenakan pakaian serba hitam, seragam Bang Japar.

Polisi, Satpol PP dan petugas pengamanan dalam (pamdal) pun sudah bersiaga. Mereka berkumpul di sejumlah titik, seperti dalam kompleks balai kota, halaman, dan depan terbang. 

Di depan Balai Kota Jakarta dipajang sejumlah baliho yang diikatkan pada sebuah pohon. Pada salah satu baliho tertulis, "Bersama Anies Baswedan Jakarta Damai Tidak Gaduh. Kalau Banjir?! Dari Dulu Cin...," dengan logo Pemuda Betawi (FPB) 2000 dan Bamus Betawi.

Selain itu ada pula baliho yang bertuliskan "Jangan Politisir Banjir Jakarta untuk Kepentingan Politik". 

Sementara itu, Kabag Ops Polres Metro Jakpus Kompol Wiraga Dimas Tama mengatakan, berdasarkan pemberitahuan, akan ada dua aksi masyarakat di depan Balai Kota. Masing-masing kelompok terdiri dari 100 orang.

"Pengamanan untuk kegiatan di balai kota ini memang sesuai pemberitahuan ada dua. Satu yang mendukung kegiatan yang dilakukan gubernur, satu lagi memberikan masukan," kata dia, di Jakarta, Selasa (14/1/2020). 

Untuk pola pengamanan, kata dia, seperti pengamanan unjuk rasa pada umumnya. Kepolisian melakukan sesuai protap. Polisi menyiagakan dua mobil canon. Selain itu terdapat juga sejumlah mobil dan motor yang disiagakan.

"Kurang lebih 500 personel gabungan dari Polda, Polres maupun Polsek," jelas dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tidak Dilakukan Penutupan Jalan

Pihaknya pun akan melakukan pengaturan agar dua kelompok berbeda tersebut dapat menyampaikan aspirasinya dengan tertib dan lancar. Juga agar tidak menggangu masyarakat lain yang hendak beraktivitas.

"Pelaksanaan kegiatan laporannya di atas pukul 13.00 WIB. Beda selisih satu jam. Dimulai dari 13.00 sama 13.30 WIB. itu mungkin selisihnya," ungkapnya.

"Tergantung kalau mereka datang bersamaaan ya kita atur nanti yang satu disebelah sini yang sebelah sana enggak ada masalah. Polanya dipisah," imbuhnya.

Terkait lalu lintas, pihak kepolisian akan berupaya agar tidak melakukan penutupan jalan atau rekayasa lalu lintas.

"Tetap kita atur. Kita upayakan tidak ada penutupan jalan walaupun hanya dua jalur walupun ramai tetap. Kalau rekayasa, ya kita pastikan hanya tutup dari kedutaan besar AS satu ruas jalan saja," urai dia.

Aksi unjuk rasa akan berlangsung di luar kompleks Balai Kota DKI Jakarta. Hanya perwakilan pengunjuk rasa yang diizinkan masuk ke dalam kompleks.

"Kalau mereka pengunjuk rasa melakukan aksi ya di luar. Kalau ada yang masuk ya itu perwakilan yang diterima oleh pihak Pemprov," tandasnya.

Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah enggan memberi tanggapan terkait aksi unjuk rasa yang bakal dilakukan di depan Balai Kota. Dia mengaku belum mendengar kabar adanya aksi tersebut.

"Belum denger juga saya," kata dia, di Kompleks Balai Kota, Jakarta, Selasa (14/1).

Ketika dikonfirmasi terkait aparat keamanan yang bersiaga di Kompleks Balai Kota, di mengatakan untuk pengawalan acara pelantikan.

Pemprov DKI Jakarta memang menggelar pelantikan pejabat Eselon III dan Eselon IV di Balai Kota Jakarta hari ini.

"Ini pelantikan. Kita hari ini temanya hanya pelantikan. Kalau enggak salah ada peringatan Maulid di Masjid Fatahilah. Agenda yang agak menonjol itu saja," jelasnya.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memang mendelegasikan pelantikan hari ini padanya. "Memang beliau kalau eselon III dan IV, administrator dan pengawas ini mendelegasikan kepada saya. Kecuali eselon II atau I itu beliau langsung yang lakukan pelantikan," terang dia.

"Bukan kali ini saja. Jadi seringkali Pak Gubernur amanatkan pada saya untuk lantik pejabat eselon III dan IV. Termasuk pejabat fungsional yang hampir tiap bulan kita lakukan pelantikan, yang diamanahkan kepada saya," imbuhnya.

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.