Sukses

Anies Targetkan Jakarta Keluar dari 10 Kota Termacet, Rujak Center: Sangat Mungkin

Untuk mewujudkan Jakarta bebas macet, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menyebut tantangan terbesarnya adalah menyediakan kendaraan umum terintegrasi

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Transportasi Terintegritas

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menargetkan Jakarta bakal keluar dari peringkat 10 kota termacet dunia. Direktur Rujak Center for Urban Elisa Sutanudjaja mengatakan bahwa hal tersebut sangat mungkin terjadi.

Dia menyebut untuk mencapai target tersebut, banyak langkah yang harus perlu dilakukan Anies. Salah satunya mensterilkan jalur bus rapid transit (BRT).

Menurut dia, Jalur BRT selama ini selalu berbagi jalur dengan kendaraan pribadi lainnya.

Selain itu, Elisa menambahkan bahwa biaya parkir kendaraan juga harus dinaikkan lebih tinggi dari yang diterapkan sekarang. Terutama, lanjut Elisa di zona-zona bisnis dan perkantoran, semisal Sudirman-Thamrin.

“Disitu kan banyak orang yang naik mobil tapi disaat yang sama juga banyak Transjakarta, ada MRT, dan kereta api bandara juga ada disitu dan sebagainya. Sebenarnya sudah tidak layak lagi. Parkirnya cuma 5.000 ribu per jam. Itu lebih layak kalau parkir di situ 50.000 ribu per jam,” kata Elisa di gedung KapanLagi Youniverse, Jakarta Pusat, Jumat (10/1/2020).

3 dari 3 halaman

Transportasi Terintegritasi

Untuk mewujudkan Jakarta bebas macet, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menyebut tantangan terbesarnya adalah menyediakan kendaraan umum terintegrasi dengan tarif murah hingga terjangkau secara geografis.

Lantas, apakah langkah yang ingin diambil Anies ini sudah tepat?

Menanggapi hal ini, Elisa menyebut bahwa untuk negara yang punya ibu kota dengan angka kemacetan seperti Jakarta, pembatasan kendaraan harus diberlakukan. Menaikkan tarif parkir termasuk salah satu cara pembatasan kendaraan.

“Jadi seperti konsep Jatibaru ditutup untuk mobil dan segala macam itu sah-sah aja cuma cara melakukan hal itu kurang tepat,” ucap dia.

Meski demikian, Elisa mengatakan bahwa antara kemacetan dan transportasi berintegritas mempunyai korelasi yang agak jauh.

 

(Winda Nelfira)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.