Sukses

Top 3 News: Waspada Potensi Cuaca Ekstrem dalam 3 Hari ke Depan

Top 3 news, apakah potensi cuaca ekstrem tersebut akan seperti tanggal 1 Januari lalu?

Liputan6.com, Jakarta - Top 3 news hari ini, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan potensi cuaca ekstrem akan terjadi di Jakarta dan sejumlah wilayah di Tanah Air.

Potensi cuaca ekstrem tersebut dilaporkan akan dimulai pada Rabu malam kemarin, 8 Januari hingga tiga hari ke depan. Apakah akan seperti tanggal 1 Januari lalu? BMKG mengaku belum bisa memprediksinya. 

Selain Ibu Kota, potensi cuaca ekstrem diperkirakan akan menyambangi sejumlah wilayah Indonesia. Untuk itu BMKG mengimbau bagi mereka yang tinggal di bantaran sungai atau dataran rendah, waspada akan banjir. 

Berita lainnya yang tak kalah menyita perhatian di kanal news Liputan6.com adalah gempa yang kembali menguncang wilayah Indonesia.

Gempa bermagnitudo 5 yang terjadi di Tahuna, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara terjadi pada pukul 11:11:44 WIB. Lokasi gempa berada pada 161 kilometer barat laut Tahuna, Kepulauan Sangihe. 

Klaim sepihak China di perairan Natuna juga tak sedikit menuai sorotan. Bahkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan tegas menyatakan bahwa tidak ada kompromi soal kedaulatan Indonesia.

Berikut berita terpopuler di kanal News Liputan6.com, sepanjang Rabu, 8 Januari 2020:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. BMKG: Waspada Banjir, Cuaca Ekstrem Mulai Terjadi Malam Ini

Kedutaan Besar Amerika Serikat mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem di Jakarta pada 12 Januari 2020. Namun, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca ekstrem terjadi di Tanah Air, termasuk Jakarta dan sekitarnya, justru terjadi mulai malam kemarin, Rabu, 8 Januari 2020.

"BMKG mengindikasikan nanti malam, hingga 3 hari ada potensi hujan dengan skala lebat hingga sangat lebat. Tapi apakah akan seperti 1 Januari lalu, kita belum bisa memprediksi. Tapi potensi, ada. Jadi, tanggal 12 itu bukan awalnya. Tapi nanti malam," ujar Deputi Bidang Meteorologi R Mulyono R Prabowo, ketika dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Rabu. 

Menurut dia, cuaca ekstrem akan terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia. Antara lain, Pulau Jawa bagian barat, Pantura Jawa, Sumatera Selatan bagian timur, Belitung, Kalimantan bagian tengah dan selatan, serta Papua bagian tengah.

Dia mengimbau masyarakat waspada akan potensi banjir. Terutama, lanjut dia yang di badan dan bantaran sungai/laut, serta di daerah rendah. 

 

Selengkapnya...

3 dari 4 halaman

2. BMKG: Gempa Hari Ini Getarkan Natuna

Gempa kembali menggoyang wilayah Indonesia, Rabu, 8 Januari 2020. Gempa magnitudo 5 terjadi di Tahuna, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, pukul 11:11:44 WIB.

Lokasi gempa berada pada 161 kilometer barat laut Tahuna, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara.

Sementara, koordinat titik gempa terletak pada 5,06 Lintang Selatan (LS). dan 125,4 Bujur Timur (BT) dengan kedalaman 10 kilometer.

 

Selengkapnya...

4 dari 4 halaman

3. HEADLINE: Klaim Sepihak China di Perairan Natuna, Bagaimana Solusi Penyelesaiannya?

Hubungan Indonesia dengan China tengah memanas. Pemicunya, sejumlah kapal nelayan negeri tirai bambu memasuki perairan Natuna yang merupakan wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia. Apalagi mereka dikawal kapal coast guard atau penjaga pantai Tiongkok.

Pemerintah Indonesia telah melayangkan protes keras terhadap China terkait keberadaan kapal asing di laut Natuna. Presiden Joko Widodo atau Jokowi juga telah mengeluarkan pernyataan tegas, bahwa tidak ada kompromi soal kedaulatan Indonesia.

Guru besar hukum internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana mengapresiasi pernyataan tegas Jokowi. Menurut dia, setidaknya ada tiga pesan yang terkandung dalam pernyataan Presiden.

Pertama, Indonesia tidak akan mundur sejengkal pun terkait masalah kedaulatan dan hak berdaulat. Kedua, pemerintah telah menunjukkan konsistensinya dalam menjaga kedaulatan dan hak berdaulat.

"Kebijakan ini dapat dirumuskan sebagai semua negara adalah sahabat sampai titik kepentingan Indonesia diganggu, Indonesia akan menghadapinya dengan tetap menjaga persahabatan," kata Hikmahanto kepada Liputan6.com, Selasa (7/1/2020).

 

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.