Sukses

Megawati Minta Indonesia Contoh Jepang soal Konsep Penanganan Bencana

Menurut Megawati, Indonesia sama seperti Jepang, merupakan negara yang berpotensi mengalami berbagai bencana alam, seperti banjir, tsunami, hingga gempa bumi.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri berharap, Indonesia bisa meniru cara pemerintah serta warga Jepang dalam menghadapi bencana.

Sebab mirip seperti Jepang, Indonesia juga merupakan negara yang berpotensi mengalami berbagai bencana alam, seperti banjir, tsunami, hingga gempa bumi. Bedanya, menurut Megawati, tingkat kewaspadaan warga negara Jepang sudah sangat kuat.

"Itu yang seharusnya perlu dicontoh ya," kata Megawati saat berbincang dengan wartawan di sela rangkaian aktivitasnya jelang acara penganugerahan gelar doktor kehormatan dari Universitas Soka di Tokyo, Jepang. 

Menurut Megawati cara untuk meningkatkan kewaspadaan itu harus dipikirkan. Dia mengaku, sudah memulai itu lewat pembentukan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) saat menjadi wakil presiden dan Presiden ke-5 RI 

"Sekarang sudah ada, kenapa rakyat tidak diedukasi, disosialisasi?" katanya.

Dia pun berjanji, sebagai ketua dewan pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), akan lebih masif lagi mendorong agar pendidikan sadar bencana digalakkan seperti di Jepang. Di negeri dengan ikon Gunung Fuji itu, bahkan anak-anak dari TK saja sudah diajari menghadapi bahaya bila gempa terjadi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Cerita Mega Saat Mengalami Gempa di Jepang

Menurut Megawati, menyelamatkan diri dan sesama dari bencana alam adalah salah satu perwujudan nilai kemanusiaan. Maka upaya untuk mengedukasi agar bisa menolong diri sendiri maupun orang lain adalah sesuatu yang wajib dilaksanakan.

Dia pun bercerita tentang salah satu pengalamannya saat mengalami guncangan gempa di Jepang. Saat itu, dirinya dan keluarga yang mendampingi sudah hendak lari keluar dari sebuah restoran tempat mereka makan. Namun, hal itu justru dilarang oleh warga Jepang yang menemani mereka makan.

"Teman saya yang orang Jepang bilang tidak usah lari. Nanti diberitahu kapan kita mesti lari. Jadi ada alarm. Kalau alarm bunyi artinya mesti waspada. Alarm kedua kita harus keluar. Jadi begitu. Itu masih berjalan terus cara memberikan warning. Jadi early warning sistemnya bagus. Dibandingkan kita, aduh.. bukan lemah, tapi tidak ada," ungkap Megawati.

 

Reporter: Mohammad Reza Ramadhansyah

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Dr.(H.C.) Hj. Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri adalah Presiden Indonesia ke 5 periode  23 Juli 2001 — 20 Oktober 2004.
    Dr.(H.C.) Hj. Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri adalah Presiden Indonesia ke 5 periode 23 Juli 2001 — 20 Oktober 2004.

    Megawati

  • Dr.(H.C.) Hj. Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri adalah Presiden Indonesia ke 5 periode  23 Juli 2001 — 20 Oktober 2004.
    Dr.(H.C.) Hj. Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri adalah Presiden Indonesia ke 5 periode 23 Juli 2001 — 20 Oktober 2004.

    Megawati Soekarnoputri

  • Bencana