Sukses

Ganti Pimpinan BUMN, Erick Thohir Dinilai Menteri yang Punya Keberanian

Di antara kebijakan Erick dalam 100 hari kerja itu adalah mengganti pimpinan Garuda Indonesia yang diduga terlibat kasus Korupsi.

Liputan6.com, Jakarta - Sejak Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengangkat Erick Thohir sebagai Menteri BUMN di jajaran Kabinet Indonesia Maju, banyak kebijakan-kebijakannya yang mengejutkan dan menarik perhatian publik.

Di antara kebijakan Erick dalam 100 hari kerja itu adalah mengganti pimpinan Garuda Indonesia yang diduga terlibat kasus Korupsi, sekaligus membantu penegakan hukum dalam membongkar keterlibatan berbagai pihak.

Begitu juga dalam kasus gagal bayar klaim hingga kasus dugaan korupsi di tubuh Jiwasraya, Erick pun ingin membongkar dan menelusuri kasus ini lebih dalam.

Gebrakan lainnya adalah mengganti pejabat-pejabat BUMN yang dinilai memiliki kinerja yang kurang bagus dengan sosok baru. Misalnya, menempatkan Basuki Thajaja Purnama alias Ahok di struktur Pertamina.

Menurut pengamat yang juga Komisaris Political Research and Consulting Ian Suherlan, langkah yang dilakukan Erick Thohir pada kasus Garuda harus diapresiasi.

"Terhitung cukup berani dan punya taji," kata Ian di Jakarta, Minggu (16/2/2020).

Pujian pengamat yang sering melakukan survei terkait dengan perspektif publik, baik terhadap pemerintahan maupun partai politik ini, berlanjut pada keberanian Erick dalam kasus Jiwasraya dan Asabri.

"Saya percaya keberanian Ercik berlanjut ke BUMN lainnya," ungkap Ian.

Saksika video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menyehatkan Tata Kelola BUMN

Bila keberanian Erick ini terus berlanjut, sambung Ian, maka ini akan menjadi pertanda baik untuk memperbaiki dan menyehatkan tata kelola BUMN. Sehingga sumber pendapatan negara bisa naik dan membaik.

"Seandainya gebrakan ini berlanjut ke BUMN lainnya seperti Krakatau Steel, Pelindo dan lain-lain, tentu akan menjadi pertanda baik ke depan," demikian Ian.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.