Sukses

Novel Baswedan Ingin Polri Ungkap Kasusnya Secara Objektif

Novel menjelaskan, pemeriksaan ini bukan yang pertama kali dilakukan. Ia mengaku pernah diperiksa selagi di Singapura dan Gedung Merah-Putih KPK.

Liputan6.com, Jakarta - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menjalani pemeriksaan sebagai saksi di Polda Metro Jaya. Novel berharap kasus penyerangan air keras yang menimpa dirinya ditangani secara objektif.

"Saya ingin pengungkapan kasus ini se-objektif mungkin berdasarkan bukti dan fakta,” kata Novel Baswedan, Jakarta, Senin (6/1/2020).

Novel menjelaskan, pemeriksaan ini bukan yang pertama kali dilakukan. Ia mengaku pernah diperiksa selagi di Singapura dan Gedung Merah-Putih KPK.

"Ini pemeriksaannya lanjutan. Tentunya terkait semua fakta-fakta. Dan tentunya berkepentingan untuk pengungkapan perkara," ucap dia.

Polisi telah menetapkan dua anggota Polri aktif sebagai tersangka penyerangan penyidik KPK, Novel Baswedan. Dua orang inisial RB dan RM diamankan di kawasan Cimanggis, Depok, Kamis 26 Desember 2019 malam.

Karopenmas Mabes Polri, Brigjen Pol Argo Yuwono mengatakan, dua tersangka itu memiliki peran yang berbeda. Argo mengungkapkan, pelaku yang menyiram cairan kimia ke Novel Baswedan adalah tersangka RB.

"Perannya ada yang nyopir ada yang nyiram, yang nyiram RB," ucap Argo, di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Sabtu (28/12/2019).

Salah satu tersangka penyerangan Novel Baswedan, berinisial RB meluapkan emosinya di hadapan awak media. Dia yang juga merupakan anggota Polri aktif itu geram.

"Tolong dicatat, saya tidak suka dengan Novel karena dia penghianat," teriak RB saat keluar dari Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Sabtu (28/12/2019).

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.