Sukses

Kepala BNPB: Media Sosial Ampuh Bantu Korban Banjir

Dengan memanfaatkan media sosial, orang bisa berkumpul untuk kemudian bersama-sama ke lapangan membantu korban yang butuh pertolongan.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan, media sosial merupakan jurus paling ampuh untuk mengajak dirinya serta masyarakat lainnya untuk membantu para korban terdampak banjir.

Menurut dia, dengan memanfaatkan media sosial, orang bisa berkumpul untuk kemudian bersama-sama ke lapangan membantu korban yang butuh pertolongan.

"Jadi informasi-informasi yang disampaikan lewat orang per orang, lewat grup-grup media sosial ternyata ini ampuh sekali ya, mengajak kita apa namanya untuk turun langsung ke lapangan," kata Doni di gudang BNPB, Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (4/1/2020).

Ia pun mencontohkan, salah satu kawasan yang juga terdampak banjir dan juga longsor yakni di kawasan Bogor, Jawa Barat. Di sana, banyak rumah yang hancur akibat tertimpa reruntuhan.

"Termasuk juga di Kabupaten Bogor terutama di Kecamatan Sukajaya di mana korbannya juga cukup banyak, terutama kerusakan rumah yang sebagian besar itu longsor," ujarnya.

Ia menjelaskan, penyebab terjadiny banjir dan longsor di beberapa wilayah. Karena adanya hujan yang ekstrim, sehingga melumpuhkan sebagian jalan-jalan yang sering digunakan oleh masyarakat.

"Curah hujan yang sangat tinggi di Jakarta Timur, termasuk Bekasi dan Depok Itu curah hujannya di atas 300 MM. Di Halim Perdanakusuma itu ternyata oleh BMKG curah hujan mencapai rekor tertinggi yaitu 377 mm per hari," ucapnya.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bandara Halim Banjir

"Belum pernah dalam sejarah itu Bandara Halim Perdanakusuma yang juga merupakan pangkalan militer, pangkalan TNI AU itu mengalami banjir, baru pertama. Jadi kita menyadari bahwa curah hujan itu adalah faktor yang paling utama," tandasnya.

Reporter: Nur Habibie/Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.