Sukses

3 Megaproyek Infrastruktur Jokowi yang Berhasil Selesai

Menurut Jokowi, ada beberapa alasan dirinya menggenjot pembangunan infrastruktur. Salah satunya adalah sejalan dengan penciptaan lapangan kerja baru.

Liputan6.com, Jakarta - Pembangunan infrastruktur masih menjadi andalan kepemimpinan Joko Widodo atau Jokowi untuk meningkatkan daya saing Indonesia.

Berbagai proyek infrastruktur terus digenjot Jokowi untuk meningkatkan konektivitas. Bahkan, pada periode kedua kepemimpinannya yang kali ini bersama Ma'ruf Amin.

Menurut Jokowi, ada beberapa alasan dirinya menggenjot pembangunan infrastruktur. Salah satunya adalah sejalan dengan penciptaan lapangan kerja baru.

Selain itu, infrastruktur juga diharapkan dapat menciptakan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru selain di Jakarta atau Pulau Jawa.

Pembangunan infrastruktur pun juga harus menjadi penghubung untuk meningkatkan pelayanan publik ke masyarakat Indonesia. Terakhir, pembangunan infrastruktur bertujuan membangun peradaban baru.

Pada periode keduanya, Jokowi tetap fokus mendorong proyek infrastruktur. Pemerintah juga akan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia atau SDM.

Misalnya saja, peresmian Mass Rapid Transit atau Moda Raya Transportasi (MRT) Jakarta pada Minggu, 24 Maret 2019. Diharapkan, dengan adanya MRT Jakarta ini, masyarakat bisa dengan mudah dan nyaman menggunakan transportasi.

Berikut beragam infrastruktur yang menjadi megaproyek Jokowi pada 2019:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

MRT Jakarta

Mass Rapid Transit atau Moda Raya Transportasi (MRT) Jakarta telah diresmikan Jokowi pada Minggu 24 Maret 2019 lalu. Infrastruktur ini pun mendapat sambutan meriah dari masyarakat, khususnya warga Ibu Kota.

Saat uji coba, masyarakat sangat antusias menyambut transportasi massal tersebut. Tercatat pada hari pertama, sebanyak 4.000 orang mencoba MRT secara gratis.

MRT Tahap I menghubungkan Lebak Bulus, Jakarta Selatan sampai dengan Bundaran HI, Jakarta Pusat, sepanjang 15.7 km dengan 13 stasiun.

Ke-13 stasiun itu adalah tujuh stasiun layang dan enam stasiun bawah tanah, yakni Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M BCA, ASEAN, Senayan, Istora Mandiri, Bendungan Hilir, Setiabudi Astra, Dukuh Atas BNI, dan Bundaran Hotel Indonesia.

Rencananya, tahap II akan melanjutkan jalur Selatan-Utara dari Bundaran HI sampai dengan Ancol sepanjang 13,3 kilometer.

Tahap II akan mulai dibangun ketika tahap I beroperasi dan ditargetkan beroperasi pada 2020 mendatang. Studi kelayakan untuk tahap ini sudah selesai.

Sementara itu, jalur Barat-Timur saat ini sedang dalam tahap studi kelayakan. Jalur ini ditargetkan paling lambat beroperasi pada 2024-2027.

 

3 dari 4 halaman

Tol Lampung-Palembang

Ruas tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung sepanjang 189 kilometer (Km) di Lampung telah diresmikan pada November 2019 lalu.

Dengan diresmikannya ruas tol ini, maka perjalanan dari Lampung ke Palembang hanya 3 jam dari yang sebelumnya mencapai 10 jam.

Ruas tol sepanjang totalnya 189 km ini adalah jalan tol terpanjang yang pernah diresmikan Presiden Jokowi. Ruas tol ini diharapkan bisa menciptakan titik pertumbuhan ekonomi baru. Selain itu, juga bisa menciptakan perbaikan jaringan logistik yang lebih baik.

Pembangunan ruas Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung terbagi menjadi dua seksi, yaitu Seksi I ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang sepanjang 112,20 kilometer dengan progres konstruksi sudah mencapai 99 persen.

Sementara untuk Seksi II ruas Pematang Panggang-Kayu Agung sepanjang 77 kilometer saat ini progres konstruksinya telah mencapai 97 persen.

Secara keseluruhan progres fisik Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung saat ini mencapai 98 persen dan ditargetkan beroperasi akhir 2019.

Ruas Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang telah melalui uji laik fungsi yang dilaksanakan pada 2-3 Mei 2019 di Km 140-Km 194.

Kemudian dilanjutkan ruas Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung di Km 194-Km 330 pada 14-15 Agustus 2019.

Proses uji laik fungsi meliputi evaluasi aspek keselamatan dan manajemen lalu lintas, evaluasi aspek sarana jalan, jembatan dan bangunan pelengkap serta evaluasi aspek administrasi dan operasi.

Jalan Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung merupakan lanjutan Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 141 kilometer yang sudah beroperasi sejak Maret 2019.

Ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung sempat dibuka fungsional untuk mendukung kelancaran arus mudik tahun 2019.

Konstruksi ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung telah dikerjakan sejak Juli 2018 dengan biaya investasi sebesar Rp 21,95 triliun dengan masa konsesi selama 40 tahun.

 

4 dari 4 halaman

Tol Layang Jakarta-Cikampek

Yang belakangan marak diperbincangkan adalah Tol Layang Jakarta-Cikampek atau Tol Jakarta-Cikampek 2 Elevated. Tol yang diresmikan Jokowi pada 12 Desember 2019 lalu diharapkan bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.

Tol Layang Jakarta-Cikampek sepanjang 36,4 kilometer masing-masing terdapat dua jalur, lebih sedikit dari jalan tol Jakarta-Cikampek yang sudah lama beroperasi sebelumnya dengan empat jalur.

Tol Layang Jakarta-Cikampek akan mengurangi volume kendaraan yang melintasi jalan tol Jakarta-Cikampek yang sudah beroperasi sebesar 30 persen.

Tol ini pun langsung ramai digunakan karena pengoperasiannya yang berdekatan dengan Hari Natal. Bahkan, ruas tol ini sempat macet karena padatnya kendaraan yang melintas di ruas tol ini.

Selain itu, yang menjadi ciri khas dari tol ini adalah konstruksi jalan yang bergelombang. Hal ini juga banyak dikeluhkan pengendara karena jalanan yang bergelombang dan penyambungan dua sisi jembatan atau expansion joint yang kurang rapi.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi menjelaskan, kecepatan maksimal, yakni 80 kilometer per jam.

Karena, kata dia, ketika terlalu cepat, lompatan yang diakibatkan sambungan tersebut dapat membuat kehilangan kendali dan membahayakan.

"Di sisi lain, sambungan tersebut hanya ada di beberapa titik. Artinya akan terus diperbaiki, sehingga perjalanan menjadi lebih mulus dan nyaman," kata Budi.

Tol Balikpapan-SamarindaPresiden Jokowi meresmikan Tol Balikpapan-Samarinda yang merupakan tol pertama di Pulau Kalimantan. Tol tersebut diharapkan jadi cikal bakal pembangunan infrastruktur lainnya guna mengembangkan suatu kawasan ekonomi terpadu.

"Alhamdulillah pembangunan seksi 2,3,4 jalan tol Balikpapan ke Samarinda telah selesai dan bisa dimanfaatkan dari lima seksi artinya dari lima seksi yang telah selesai tiga seksi sepanjang 57,8 km. Dari total 99,3 km. Jadi kurang dua seksi lagi yaitu seksi 1 dan 5," kata Presiden Jokowi di Gerbang Tol Samboja saat meresmikan Tol Balikpapan-Samarinda, Selasa, 17 Desember 2019.

Dia berharap dengan adanya tol tersebut dapat mempercepat akses ke kawasan ibu kota baru. Sehingga di 2020 jalan menuju kawasan ibu kota baru sudah mulai disiapkan.

Selain itu, kehadiran tol ini juga diharapkan menambah efisiensi bagi mobilitas logistik.

"Yang biasanya dari Balikpapan ke Samarinda, Samarinda ke Balikpapan itu memakan waktu kurang lebih 3 jam. Enam jam PP. Bila menggunakan jalan tol yang ada sekarang ini paling satu jam atau 1 jam seperempat," ungkap Jokowi.

Jalan tol ini terdiri atas 5 seksi, yaitu Seksi I ruas Balikpapan-Samboja (22,025 kilometer). Lalu, Seksi II ruas Samboja-Muara Jawa (30,975 kilometer), Seksi III ruas Muara Jawa-Palaran (17,300 kilometer), Seksi IV Palaran-Samarinda (17,550 kilometer), dan Seksi V Balikpapan-Sepinggan (11,500 kilometer).

Pembangunan Seksi I dan V dengan total panjang 33,115 kilometer melalui pendanaan oleh pemerintah. Pelaksanaan pembangunannya diserahkan kepada PT JBS.

Sementara Pembangunan Seksi II, III, dan IV sepanjang 66,235 kilometer dibiayai sekaligus dilaksanakan oleh PT JBS.

Saat ini, Seksi II, III dan IVa sedang dalam proses pra uji laik fungsi. Sementara Seksi I sampai dengan IV juga ditargetkan akan beroperasi fungsional pada Desember 2019.

 

Reporter : Siti Nur Azzura

Sumber : Merdeka

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.