Sukses

Aktivitas imigran pencari suaka saat berada di penampungan sementara di Kalideres, Jakarta, Rabu (18/12/2019). Saat ini masih tercatat 332 jiwa imigran pencari suaka menetap di penampungan sementara di bekas Markas Kodim Kalideres. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
1/11

Aktivitas imigran pencari suaka saat berada di penampungan sementara di Kalideres, Jakarta, Rabu (18/12/2019). Saat ini masih tercatat 332 jiwa imigran pencari suaka menetap di penampungan sementara di bekas Markas Kodim Kalideres. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Selengkapnya
Anak-anak imigran pencari suaka bermain di penampungan sementara di Kalideres, Jakarta, Rabu (18/12/2019). Imigran pencari suaka di penampungan sementara ini berasal dari Afghanistan, Pakistan, Irak, dan Somalia. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
1/11

Anak-anak imigran pencari suaka bermain di penampungan sementara di Kalideres, Jakarta, Rabu (18/12/2019). Imigran pencari suaka di penampungan sementara ini berasal dari Afghanistan, Pakistan, Irak, dan Somalia. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Selengkapnya
Seorang imigran pencari suaka mencuci pakaian di penampungan sementara di Kalideres, Jakarta, Rabu (18/12/2019). Para imigran menjalani hidup seadanya di penampungan sementara sejak diungsikan oleh Pemprov DKI Jakarta pada Juli 2019. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
1/11

Seorang imigran pencari suaka mencuci pakaian di penampungan sementara di Kalideres, Jakarta, Rabu (18/12/2019). Para imigran menjalani hidup seadanya di penampungan sementara sejak diungsikan oleh Pemprov DKI Jakarta pada Juli 2019. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Selengkapnya
Seorang imigran pencari suaka menjemur pakaian di penampungan sementara di Kalideres, Jakarta, Rabu (18/12/2019). Menurut pimpinan imigran, sejak akhir Agustus 2019 Pemprov DKI telah menyetop bantuan logistik dan listrik ke penampungan. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
1/11

Seorang imigran pencari suaka menjemur pakaian di penampungan sementara di Kalideres, Jakarta, Rabu (18/12/2019). Menurut pimpinan imigran, sejak akhir Agustus 2019 Pemprov DKI telah menyetop bantuan logistik dan listrik ke penampungan. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Selengkapnya
Seorang imigran pencari suaka usai menggunakan WC buatan yang hanya tertutup terpal di penampungan sementara di Kalideres, Jakarta, Rabu (18/12/2019). Saat ini mereka mendapat bantuan dari warga sekitar termasuk air bersih. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
1/11

Seorang imigran pencari suaka usai menggunakan WC buatan yang hanya tertutup terpal di penampungan sementara di Kalideres, Jakarta, Rabu (18/12/2019). Saat ini mereka mendapat bantuan dari warga sekitar termasuk air bersih. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Selengkapnya
Seorang imigran pencari suaka menggendong anak di penampungan sementara di Kalideres, Jakarta, Rabu (18/12/2019). Untuk listrik, para imigran di tempat ini secara swadaya atau patungan membayar tagihan. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
1/11

Seorang imigran pencari suaka menggendong anak di penampungan sementara di Kalideres, Jakarta, Rabu (18/12/2019). Untuk listrik, para imigran di tempat ini secara swadaya atau patungan membayar tagihan. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Selengkapnya
Seorang imigran pencari suaka menelepon kerabatnya saat berada di penampungan sementara di Kalideres, Jakarta, Rabu (18/12/2019). Para imigran hanya menggunakan listrik untuk mengisi baterai telepon selular lantaran dayanya tidak cukup untuk penerangan gedung. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
1/11

Seorang imigran pencari suaka menelepon kerabatnya saat berada di penampungan sementara di Kalideres, Jakarta, Rabu (18/12/2019). Para imigran hanya menggunakan listrik untuk mengisi baterai telepon selular lantaran dayanya tidak cukup untuk penerangan gedung. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Selengkapnya
Aktivitas imigran pencari suaka saat berada di penampungan sementara di Kalideres, Jakarta, Rabu (18/12/2019). Listrik di penampungan sementara ini hanya menyala pada jam-jam tertentu saja. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
1/11

Aktivitas imigran pencari suaka saat berada di penampungan sementara di Kalideres, Jakarta, Rabu (18/12/2019). Listrik di penampungan sementara ini hanya menyala pada jam-jam tertentu saja. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Selengkapnya
Seorang imigran pencari suaka menjaga bayinya di bilik kamar penampungan sementara di Kalideres, Jakarta, Rabu (18/12/2019). Listrik di penampungan sementara ini hanya menyala pada pukul 06.00-09.00 WIB dan 17.00-20.00 WIB. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
1/11

Seorang imigran pencari suaka menjaga bayinya di bilik kamar penampungan sementara di Kalideres, Jakarta, Rabu (18/12/2019). Listrik di penampungan sementara ini hanya menyala pada pukul 06.00-09.00 WIB dan 17.00-20.00 WIB. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Selengkapnya
Para imigran pencari suaka berkumpul di penampungan sementara di Kalideres, Jakarta, Rabu (18/12/2019). Para imigran berharap pemerintah lebih memerhatikan mereka. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
1/11

Para imigran pencari suaka berkumpul di penampungan sementara di Kalideres, Jakarta, Rabu (18/12/2019). Para imigran berharap pemerintah lebih memerhatikan mereka. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Selengkapnya
Anak imigran pencari suaka beraktivitas di penampungan sementara di Kalideres, Jakarta, Rabu (18/12/2019). Para imigran juga berharap pemerintah memberikan tempat tinggal yang layak untuk mereka. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
1/11

Anak imigran pencari suaka beraktivitas di penampungan sementara di Kalideres, Jakarta, Rabu (18/12/2019). Para imigran juga berharap pemerintah memberikan tempat tinggal yang layak untuk mereka. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Selengkapnya
Aktivitas imigran pencari suaka saat berada di penampungan sementara di Kalideres, Jakarta, Rabu (18/12/2019). Saat ini masih tercatat 332 jiwa imigran pencari suaka menetap di penampungan sementara di bekas Markas Kodim Kalideres. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
Anak-anak imigran pencari suaka bermain di penampungan sementara di Kalideres, Jakarta, Rabu (18/12/2019). Imigran pencari suaka di penampungan sementara ini berasal dari Afghanistan, Pakistan, Irak, dan Somalia. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
Seorang imigran pencari suaka mencuci pakaian di penampungan sementara di Kalideres, Jakarta, Rabu (18/12/2019). Para imigran menjalani hidup seadanya di penampungan sementara sejak diungsikan oleh Pemprov DKI Jakarta pada Juli 2019. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
Seorang imigran pencari suaka menjemur pakaian di penampungan sementara di Kalideres, Jakarta, Rabu (18/12/2019). Menurut pimpinan imigran, sejak akhir Agustus 2019 Pemprov DKI telah menyetop bantuan logistik dan listrik ke penampungan. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
Seorang imigran pencari suaka usai menggunakan WC buatan yang hanya tertutup terpal di penampungan sementara di Kalideres, Jakarta, Rabu (18/12/2019). Saat ini mereka mendapat bantuan dari warga sekitar termasuk air bersih. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
Seorang imigran pencari suaka menggendong anak di penampungan sementara di Kalideres, Jakarta, Rabu (18/12/2019). Untuk listrik, para imigran di tempat ini secara swadaya atau patungan membayar tagihan. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
Seorang imigran pencari suaka menelepon kerabatnya saat berada di penampungan sementara di Kalideres, Jakarta, Rabu (18/12/2019). Para imigran hanya menggunakan listrik untuk mengisi baterai telepon selular lantaran dayanya tidak cukup untuk penerangan gedung. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
Aktivitas imigran pencari suaka saat berada di penampungan sementara di Kalideres, Jakarta, Rabu (18/12/2019). Listrik di penampungan sementara ini hanya menyala pada jam-jam tertentu saja. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
Seorang imigran pencari suaka menjaga bayinya di bilik kamar penampungan sementara di Kalideres, Jakarta, Rabu (18/12/2019). Listrik di penampungan sementara ini hanya menyala pada pukul 06.00-09.00 WIB dan 17.00-20.00 WIB. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
Para imigran pencari suaka berkumpul di penampungan sementara di Kalideres, Jakarta, Rabu (18/12/2019). Para imigran berharap pemerintah lebih memerhatikan mereka. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)
Anak imigran pencari suaka beraktivitas di penampungan sementara di Kalideres, Jakarta, Rabu (18/12/2019). Para imigran juga berharap pemerintah memberikan tempat tinggal yang layak untuk mereka. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

FOTO: Nestapa Para Pencari Suaka di Penampungan Kalideres

Saat ini masih tercatat 332 jiwa imigran pencari suaka menetap di penampungan sementara di bekas Markas Kodim Kalideres.
Editor:
Arnaz Sofian
Photographer:
Merdeka.com

Foto Terkini

Pemain belakang timnas Indonesia U-23, Komang Teguh Trisnanda (tengah) merayakan golnya ke gawang Australia U-23 pada penyisihan Grup A Piala Asia U-23 di Stadion Abdullah Bin Khalifah, Qatar, Kamis (18/4/2024). (Dok: PSSI)5
Bola
Tandukan Komang, Tundukkan Australia U-23
Timnas Indonesia U-23 menjalani laga lanjutan penyisihan Grup A Piala Asia U-23 di Stadion Abdullah Bin Khalifah, Qatar, Kamis (18/4/2024). Kali ini, timnas Indonesia U-23 melawan Australia U-23. Laga ini dimenangkan timnas Indonesia U-23 dengan skor 1-0. Sundulan Komang Teguh Trisnanda menjadi penentu kemenangan timnas Indonesia U-23 atas Australia U-23.
Seorang petugas pemilu membawa Mesin Pemungutan Suara Elektronik (EVM) ke sebuah tempat pemungutan suara dari sebuah kapal di Lohore Chapori di distrik Golaghat, di negara bagian Assam, India pada tanggal 18 April 2024. (Biju BORO/AFP)8
Global
Melihat Pendistribusian Mesin Pemungutan Suara Elektronik pada Pemilu India
Hampir satu miliar orang India akan memberikan suara mereka untuk memilih pemerintahan baru. Warga India akan menentukan pilihan politiknya dalam pemungutan suara parlemen selama enam minggu ke depan yang dimulai pada tanggal 19 April 2024. Pemungutan suara akan dilakukan dalam tujuh tahap, dimulai pada 19 April dan berakhir pada 1 Juni 2024. Pemilu di India mendapat sorotan sebagai yang terbesar dan termahal di dunia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dan Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara saat memberikan keterangan di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (18/4/2024). (merdeka.com/Arie Basuki)6
Bisnis
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto Tegaskan Nilai Tukar Rupiah Masih Aman
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan, pemerintah memastikan pelemahan nilai tukar tidak hanya dialami rupiah. Pelemahan rupiah disebabkan oleh situasi global yang memburuk diantaranya situasi yang memburuk di Timur tengah. Di sisi lain, Airlangga Hartarto mengatakan bahwa di tengah munculnya ketegangan antara Iran dan Israel, kepercayaan investor terhadap ketahanan ekonomi Indonesia masih baik.
Salah satu karyawan menunjukkan produk emas di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Kamis (18/4/2024). (Liputan6.com/Herman Zakharia)5
Bisnis
Lonjakan Harga Emas di Pegadaian
Merujuk pada data terakhir pada Kamis (18/4/2024) sore, harga emas batangan Antam di Pegadaian sudah menembus Rp1.369.000 per gram. Lonjakan harga emas membuat transaksi di Galeri 24 melonjak tajam. Lonjakan harga emas juga berbarengan dengan momen perayaan Idul Fitri 1445 Hijriah.
Pemotretan ini dijalani oleh bintang film Dear Nathan dan kekasihnya ini tentunya untuk mengenang masa pacarannya. Amanda dan Adriel kenakan busana simpel nan stylish dalam pemotretan kali ini. Amanda kenakan baju kaus lengan pendek dipadukan dengan rok jeans panjang. Sementara Adriel pakai baju polo lengan panjang warna putih dan celana warna dark grey. (Liputan6.com/IG/@amandarawles)4
Hot
Pemotretan Amanda Rawles dan Kekasih di Perpustakaan, Sudah 7 Tahun Pacaran
Amanda Rawles diketahui menjalin hubungan dengan Adriel Susanteo sejak tahun 2017. Tujuh tahun pacaran, Amanda Rawles dan kekasihnya didoakan selalu langgeng. Amanda dan Adriel dikenal sebagai pasangan yang jarang unggah foto berdua di Instagram dan tidak suka pamer. Sama-sama tengah berada di Australia, belum lama ini Amanda Rawles dan Adriel jalani pemotretan di perpustakaan.
Petugas melakukan pengasapan atau fogging di kawasan pemukiman padat penduduk, Duri Kepa, Jakarta Barat, Kamis (18/4/2024). (Liputan6.com/Herman Zakharia)6
Health
Cegah Penyebaran DBD, Petugas Lakukan Pengasapan
Petugas melakukan pengasapan atau fogging di kawasan pemukiman padat penduduk, Duri Kepa, Jakarta Barat, Kamis (18/4/2024). Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat terdapat 3.875 ribu kasus demam berdarah dengue (DBD) selama periode Januari-April 2024. Sebelumnya diberitakan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengungkap ada kenaikan kasus demam berdarah dengue (DBD) pada tahun 2024. Kenaikan kasus DBD disebabkan banyak faktor, diantaranya kebersihan lingkungan dan perubahan cuaca.

Copyright © 2024 liputan6.com KLY KapanLagi Youniverse All Rights Reserved