Sukses

Kemendagri Ingatkan Potensi Polarisasi Masyarakat pada Pilkada 2020

Kampanye hitam atau negatif yang berpotensi memecah belah masyarakat harus dilawan dengan membuat kampanye-kampanye positif.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Dalam Negeri mengingatkan masih adanya potensi polarisasi masyarakat pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 mendatang.

Pelaksana tugas Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Bahtiar mengatakan, semua pihak mesti berperan aktif untuk mengantisipasi polarisasi masyarakat karena Pilkada 2020, utamanya pada media sosial, yang memungkinkan setiap orang membuat konten sesuai kehendaknya masing-masing.

"Hati-hati dengan produksi konflik yang ditimbulkan media sosial, ada hoaks, dan lain-lain, apalagi mendekati hari pelaksanaannya, biasanya suasana menjadi panas," kata dia di Jakarta, Minggu (15/12/2019).

Kampanye hitam atau negatif yang berpotensi memecah belah masyarakat, kata dia harus dilawan, caranya dengan membuat kampanye-kampanye positif.

"Di sinilah peran peserta Pilkada dan Parpol agar ikut serta meminimalisir suasana panas dan konflik di tengah masyarakat," kata Bahtiar seperti dikutip Antara.

Kemudian, menurut Bahtiar, politik identitas, politisasi SARA juga diduga masih akan menjadi ancaman pada Pilkada 2020 yang akan digelar di 270 daerah.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kerja Sama Semua Pihak

Ancaman dan potensi itu kata dia perlu menjadi perhatian bersama agar bisa diantisipasi seluruh komponen bangsa, terutama bagi daerah yang akan menggelar pesta demokrasi.

"Memang butuh kerja sama semua pihak, pemerintah, penyelenggara, peserta, juga masyarakat untuk melawan ancaman Pilkada 2020 ini," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.