Sukses

Anggota Brimob Gugur Tertembak Teroris di Sulteng Baru 4 Bulan Menikah

Keluarga mengaku tak memiliki firasat apa-apa sebelum Saeful gugur ditembak teroris di Sulteng.

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Brimob Polri Bharatu Muhamad Saeful Mudhori gugur ditembak kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) usai salat Jumat di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulsel). Almarhum Saeful meninggalkan seorang istri, Novi Septiyani.

Anggota Brimob Polda Sulteng yang tergabung dalam Satgas Tinombala itu diketahui baru menikah sekitar empat bulan lalu. Sang istri bahkan sempat mengandung, namun keguguran, sehingga diantarkan pulang kampung ke Kabupaten Lebak, Banten untuk istirahat.

"Baru sekitar menikah empat bulan jalan ini. Istri asli Lebak," kata sepupu Saeful, Muhammad Ro'uf saat ditemui di rumah duka, Pandeglang, Banten, Sabtu (14/12/2019).

Ro'uf yang lebih sering berkomunikasi dengan Saeful mengaku tidak mendapatkan firasat apapun. Bahkan beberapa hari sebelum gugur, keduanya sempat saling berkomunikasi video call melalui aplikasi WhatssApp.

Saat itu, Ro'uf berpesan kepada Saeful untuk tetap bersikap baik kepada siapapun dan pandai menjaga keamanan dirinya saat bertugas di daerah konflik.

"Tidak ada kata-kata janggal, kita mengenal firasat, tidak ada yang janggal," tuturnya.

Saeful diketahui sudah tujuh tahun mengabdi sebagai anggota Brimob Polri. Selama mengabdi, dia hanya berdinas di Polda Sulteng.

Tak hanya Saeful yang menjadi anggota Polri, pamannya AKBP Iin Fauzi juga berdinas di Polda Banten. Sejak kecil, Saeful telah dididik untuk disiplin oleh keluarganya agar menjadi pribadi yang mandiri dan kuat.

Sang paman mengaku ikhlas atas kepergian Saeful. Ia juga memintakan maaf untuk keponakannya dan memohon doa agar dilapangkan kuburnya.

"Ini ponakan saya, dari kecil memang saya bina, bapak saya dan bapak beliau adik kakak. Terima kasih kepada Polda Sulteng, Polda Banten, Mabes Polri, sudah bisa menyambut dan hadir di sini. Harapan saya, apabila ada keluarga saya, adik saya ada yang kurang berkenan mohon dimaafkan. Jika ada yang kurang berkenan, bisa kita selesaikan secara kekeluargaan," ujar Iin Fauzi.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kronologi Penembakan

Seorang Anggota Operasi Tinombala IV Brimob Polri berinisial Bharatu MSM tewas ditembak oleh kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Sulawesi Tengah (Sulteng).

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Raden Prabowo Argo Yuwono menyampaikan, penyerangan dilakukan usai salat jumat sekitat pukul 12.30 Wita.

"Sekitar 50 meter dari Pos Sekat Alfa 16, lima orang kelompok DPO MIT Poso menyerang anggota dan warga yang selesai salat Jumat," tutur Argo saat dihubungi, Jumat (14/12/2019).

Menurut Argo, usai melakukan penyerangan, lima orang itu langsung berpencar dengan tiga orang ke arah SD Salubanga dan dua orang ke arah belakang musala setempat.

"Beberapa menit kemudian terjadi kembali penyerangan dengan menembak ke arah Pos Sekat Alfa 16," jelas dia.

Selain itu, lanjutnya, para pelaku sempat menyandera warga dan anggota yang ada di Pos Sekat sepulang dari salat jumat. Hanya saja, anggota tersebut berhasil melarikan diri.

"Sekitar pukul 13.30 Wita, satu regu dari pasukan kejar yang dipimpin oleh Danki Kejar Ipda Richar telah menuju lokasi kejadian untuk memberikan bantuan dikarenakan Pos Sekat Salubanga terus memanggil untuk meminta bantuan melalui HT," Argo menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.