Saksikan video pilihan di bawah ini:
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Indonesia Bebas dari Bentuk Radikalisme
Saat dikukuhkan menjadi guru besar, Haedar menyampaikan pidatonya dengan judul Moderasi Indonesia dan Keindonesiaan: Perspektif Sosiologi.
Dalam satu bagian pidatonya dia menyebut, moderasi Indonesia dan keindonesiaan sebagai pandangan dan orientasi tindakan untuk menempuh jalan tengah atau moderat merupakan keniscayaan bagi kepentingan masa depan Indonesia yang sejalan dengan landasan, jiwa, pikiran, dan cita-cita kemerdekaan, sebagaimana terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 dan spirit para pendiri bangsa.
"Indonesia harus dibebaskan dari segala bentuk radikalisme baik dari tarikan ekstrem ke arah liberalisasi dan sekularisasi maupun ortodoksi dalam kehidupan politik, ekonomi, budaya, dan keagamaan yang menyebabkan Pancasila dan agama-agama kehilangan titik moderatnya yang autentik di negeri ini," ujar Haedar.
Advertisement
Pengukuhan Haedar dihadiri sejumlah menteri, mantan menteri dan tokoh termasuk Wakil Presiden periode 2014-2019, Jusuf Kalla serta sejumlah menteri dari Kabinet Indonesia Maju. Di antaranya Menko PMK Muhadjir Effendy, Menteri Agama Fachrul Razi, Menteri Koperasi Teten Masduki, dan Mensesneg Pratikno.
Kemudian ada juga mantan menteri KKP Susi Pudjiastuti, tokoh-tokoh Muhammadiyah seperti Malik Fadjar dan Buya Syafii Maarif.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Advertisement