Sukses

DPR Bahas Penghapusan Ujian Nasional dengan Mendikbud Hari Ini

Selain membahas UN, raker juga akan membahas mengenai zonasi sekolah.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Komisi X Syaiful Huda mengatakan Komisi X DPR RI akan melaksanakan rapat kerja bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nadiem Makarim hari ini, Kamis (12/12/2019).

Syaiful mengatakan, raker siang hari ini untuk mendapatkan penjelasan mendetail soal rencana penghapusan ujian nasional (UN) dan perubahan format ujian pada 2021 mendatang.

"Hari ini raker dengan komisi X, kita ingin mendapatkan penjelasan UN lebih detail," ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis (12/12/2019).

Selain membahas UN, raker juga akan membahas mengenai zonasi sekolah. "Juga membahas pelonggaran zonasi juga, sebelumnya kan 80 persen zonasi, apakah nanti jadi 60 persen atau bagaimana," ujarnya.

Sebelumnya, Syaiful menilai pelaksanaan ujian nasional selama ini hanya membuat anak didik hingga guru terbebani bahkan stres.

"Sejak awal kita dukung hapus, karena UN kita bikin stres. Sekolah, guru, anak didik, bupati ikut stres juga. Karena (bupati) kan ingin daerahnya menjadi unggulan berprestasi," kata Syaiful.

Politikus PKB itu mengatakan sudah saatnya ada perubahan format UN untuk menjawab tantangan zaman.

"Karena melihat tuntutan zaman dan masa depan maka UN harus diubah. Dengan rencana format pengganti itu, bagian dari solusi yang sepertinya sudah dicompare dengan negara lain," ia menandaskan.

Saksikan video di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tahun 2020 Jadi UN Terakhir

Diketahui, Nadiem menegaskan bahwa Ujian Nasional atau UN 2020 merupakan yang terakhir. Pada 2021, UN akan digantikan dengan Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter.

"Penyelenggaraan UN tahun 2021, akan diubah menjadi Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter, yang terdiri dari kemampuan bernalar menggunakan bahasa (literasi), kemampuan bernalar menggunakan matematika (numerasi), dan penguatan pendidikan karakter," jelas Nadiem di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (11/12/2019).

Menurut Nadiem, Ujian Nasional dianggap kurang ideal untuk mengukur prestasi belajar. Materi UN juga terlalu padat, sehingga cenderung berfokus pada hafalan, bukan kompetensi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.