Sukses

Top 3 News: Akses Jalan Ditutup, Ini Kisah Pilu Pasangan Lansia di Mangga Dua

Pasangan lansia ini bahkan harus mengganti ganti rugi senilai Rp 800 juta bila tetap ingin mempertahankan akses jalan tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Top 3 news hari ini, pasangan lansia di Mangga Dua Dalam, Jakarta Pusat, kini hanya bisa meratapi nasib. Sebuah gang kecil yang selama 30 tahun terakhir digunakan sebagai akses jalan keluar masuk rumah, ditutup pemilik tanah yang sedang membangun gudang.

Upaya pihak keluarga dengan bertemu PT H, si pemilik agar tidak menutup akses jalan, tidak membuahkan hasil. Mereka bahkan harus mengganti ganti rugi senilai Rp 800 juta bila tetap ingin mempertahankan jalan tersebut.

Sementara itu, Mendikbud Nadiem Makarim memastikan Ujian Nasional (UN) dihapus pada 2021. Nadiem menilai, UN dianggap kurang ideal untuk mengukur prestasi belajar siswa.

Mantan CEO Gojek ini juga menyebut materi UN terlalu padat, sehingga cenderung membuat siswa fokus pada hafalan, bukan kompetensi.

Di sisi lain, peraih medali emas dari cabang olahraga triathlon dan modern pentathlon di SEA Games 2019, Muhammad Taufik kini tengah jadi sorotan.

Sebelumnya diberitakan banyak pihak yang menyayangkan saat kedatangan pemuda 30 tahun itu ke Tanah Air tidak mendapat sambutan meriah. Bahkan Taufik menggunakan angkutan umum untuk pulang ke Tasikmalaya dari Bandung.

Berita tersebut belakangan dibantah oleh KONI Jabar yang dinilai telah menelantarkan atlet peraih dua medali itu. 

 Berikut berita terpopuler di kanal News Liputan6.com, sepanjang Rabu, 11 Desember 2019:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Kisah Pilu Lansia di Mangga Dua, Akses Jalan ke Rumahnya Ditutup Pemilik Perusahaan

Pemilik rumah tersebut, diketahui bernama Lie Yun Bun (Abun), seorang pria lanjut usia yang tinggal bersama istri, anak, mertua, dan cucunya. Total tujuh orang yang menempati rumah tersebut.

Sandry, menantu Abun, bercerita bahwa akses jalan satu-satunya untuk keluar dari rumahnya saat ini sangat sulit karena harus melewati puing-puing yang berserak di lokasi pembangunan gudang.

Sandry pun memperlihatkan foto-foto sebelum adanya pembangunan. Lewat foto tersebut terlihat bahwa sebelumnya ada gang yang kira-kira lebarnya hanya bisa dilalui motor. Gang tersebut satu-satunya akses keluar masuk keluarga Pak Abun selama lebih dari 30 tahun.

PT H dalam suratnya, bersedia memberikan ganti rugi senilai Rp 350 juta, atau diganti tanah di daerah Cilebut (Bogor). Atau bila Abun dan keluarganya tetap ingin mempertahankan akses jalan tersebut maka diharuskan membayar ganti rugi senilai Rp 800 juta.

 

Selengkapnya...

3 dari 4 halaman

2. Mendikbud Nadiem Makarim Pastikan 2021 Ujian Nasional Dihapus

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menegaskan bahwa Ujian Nasional atau UN 2020 merupakan yang terakhir.

Menurut Nadiem, Ujian Nasional dianggap kurang ideal untuk mengukur prestasi belajar. Materi UN juga terlalu padat, sehingga cenderung berfokus pada hafalan, bukan kompetensi.

Lebih jauh, kata mantan bos Gojek itu UN hanya menilai satu aspek, yakni kognitifnya. Bahkan belum menyentuh aspek kognitif, tapi lebih kepada penguasa materi.

 

Selengkapnya...

4 dari 4 halaman

3. Beda Sikap Ridwan Kamil dan Uu terkait Atlet SEA Games Pulang Naik Angkot

Pengakuan Muhammad Taufik (32), atlet asal Tasikmalaya peraih medali emas dari cabang olahraga triathlon dan modern pentathlon di SEA Games 2019, yang sempat naik angkatan Umum saat kembali ke Tanah air viral di jagad maya.

Sejumlah pihak menyayangkan tidak adanya sambutan meriah bagi Taufik yang harusnya mendapatkan apresiasi atas prestasinya mengharumkan nama bangsa. Terkait itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberi klarifikasi.

Dia membantah kalau pemerintah daerah (Pemda) atau KONI Jabar menelantarkan atlet peraih dua medali itu.

Menurut dia, tindakan Taufik yang naik angkutan umum dari Bandung menuju ke kampung halamannya di Cimanggu, Desa Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya itu, atas kemauannya sendiri.

 

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.