Sukses

Kala Jokowi Jadi Sosok Paling Berpengaruh di Asia Versi Straits Times

Dalam artikel The Straits Times disebutkan bahwa Jokowi merupakan lelaki mandiri yang bangkit dari kesederhanaan hingga muncul menjadi Wali Kota Solo.

Liputan6.com, Jakarta - Media Singapura, Straits Times telah memilih Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagai sosok paling berpengaruh di Asia. Untuk itu dia menyampaikan terima kasihnya.

"Terima kasih. Ini kehormatan bukan untuk saya semata-mata, tapi untuk Indonesia," kata Jokowi dikutip dari instagram pribadinya @jokowi, Kamis, 5 Desember 2019.

Dalam artikel The Straits Times disebutkan bahwa Jokowi merupakan lelaki mandiri yang bangkit dari kesederhanaan hingga muncul menjadi Wali Kota Solo, sebuah kota di Jawa Tengah.

Lalu dia menjadi gubernur di Jakarta, sebelum menjadi pemimpin negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan penduduk yang berjumlah hampir 270 juta orang.

Sebelumnya, sejumlah penghargaan bergengsi telah beberapa kali diterima mantan gubernur DKI Jakarta ini. Salah satunya, Jokowi masuk dalam daftar 50 besar tokoh muslim berpengaruh di dunia. Dikutip dari laman themuslim500.com, Jokowi berada di posisi 13.

Dari majalah Fortune, Jokowi masuk dalam kategori Top 50 Leaders yang terbilang sukses dalam menghapuskan korupsi. Dia menduduki posisi ke 37.

Lantas, apa yang melatarbelakangi Straits Times Singapura memilih Jokowi sebagai Asian of The Year?

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Sosok Pemersatu

Times menyebut Jokowi sebagai sosok pemersatu di tengah disrupsi dan kekacauan yang tengah terjadi di dunia.

Dia dipilih karena ketangkasannya menghadapi dan memimpin rumitnya persoalan baik yang terjadi di dalam maupun luar negeri.

Sementara itu, Juru Bicara Presiden Fajroel Rachman menyebut bahwa penghargaan ini bukan hanya untuk Presiden Jokowi pribadi, namun juga untuk seluruh rakyat Indonesia. 

"Bersyukur tiada hingga kepada Tuhan. Alhamdulillah berkat kerja cerdas bersama seluruh rakyat Indonesia. Presiden Jokowi mendapatkan anugerah Asian of the Year 2019 dari The Straits Times Singapura," kata Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachamn saat dikonfirmasi, Kamis, 5 Desember 2019.

3 dari 5 halaman

Berhasil Bangun Infrastruktur dan SDM

Dia juga dianggap berhasil membangun infrastruktur dan sumber daya manusia di Indonesia.

Dalam Instagramnya, Jokowi menuliskan penghargaan tersebut bukan untuk dirinya melainkan untuk Indonesia.

"Pak Jokowi mengatakan, penghargaan ini merupakan modal sosial yang luar biasa, karena inilah yang akan menjadi dasar bagi kita untuk mengejar apa yang kita sebut sebagai cita-cita untuk Indonesia maju. Jadi ini betul-betul merupakan penghargaan sebagai modal sosial dari dunia internasional kepada Indonesia," kata Juru Bicara Istana Kepresidenan Fadjroel Rachman.

4 dari 5 halaman

Sosok Mandiri yang Memberi Dampak pada Asia

Sebelumnya, dalam artikel The Straits Times disebutkan bahwa Jokowi merupakan lelaki mandiri yang bangkit dari awal yang sederhana, menjadi Wali Kota Solo, sebuah kota di Jawa Tengah, kemudian menjadi gubernur di Jakarta, sebelum menjadi pemimpin negara dan ekonomi terbesar di Asia Tenggara. 

Kutipan kemarin mengatakan dia telah "menunjukkan ketangkasan dan intelektual" saat memerintah negara.

Dalam mengejar kemajuan dan pertumbuhan negara, ia disebut melakukan penekanan pada pembangunan infrastruktur.

Kendati demikian dia tak kehilangan pandangan akan nilai-nilai persatuan dan harmoni, yang begitu krusial di negara mayoritas Muslim dengan beragam budaya dan agama, dimana agama kerap jadi isu politis.

5 dari 5 halaman

Ujung Tombak ASEAN

Alasan lain mengapa Jokowi dianugerahi sebagai pemimpin yang paling berpengaruh di Asia adalah karena mantan Wali Kota Solo ini dinilai telah memperkuat posisi lokal dan globalnya.

Tidak hanya mempertahankan posisinya dengan margin yang bagus, tetapi juga menjadi ujung tombak di ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) atau ASEAN Outlook di Indo-Pasifik.

AOIP adalah sebuah dokumen yang diadopsi oleh 10 negara blok pada bulan Juni, menegaskan kembali sentralitasnya di kawasan di tengah persaingan strategis antara Amerika Serikat dan China.

AOIP juga merupakan usulan Indonesia yang sentralitas dan kekuatan ASEAN dalam menghormati prinsip-prinsip menjaga perdamaian, memperkuat budaya dialog, serta memperkokoh kerjasama, sebagaimana dikutip dari rilis Kemlu RI.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.