Sukses

3 Tanggapan soal Pernyataan Rocky Gerung Sebut Jokowi Tak Paham Pancasila

Rocky Gerung menjelaskan, jika Presiden Jokowi memahami Pancasila, seharusnya ia tidak mengeluarkan kebijakan yang bertentangan.

Liputan6.com, Jakarta - Rocky Gerung kembali menuai kontroversi. Kali ini, ia menyebut Presiden Joko Widodo atau Jokowi tidak memahami nilai-nilai Pancasila.

Selain itu, Rocky Gerung juga menuding, Presiden Jokowi hanya menghafal lima sila dasar negara Indonesia tersebut. Pernyataannya disampaikan dalam suatu acara di televisi.

Rocky menjelaskan, jika Presiden Jokowi memahami Pancasila, seharusnya ia tidak mengeluarkan kebijakan yang bertentangan.

Dia mencontohkan pada isu lingkungan, salah satu kebijakan adalah rencana menghapus syarat Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) dalam pengurusan perizinan investasi. Menurut Rocky, kebijakan tersebut bertentangan dengan sila kelima.

"Amdal itu adalah paradigma dunia hari ini. Melanggar amdal artinya tidak Pancasilais. Pancasilais, berarti ada amdal," kata Rocky.

Tak ayal, Rocky Gerung yang sempat menyinggung Pancasila dan Presiden Jokowi itu pun menjadi sorotan masyarakat.

Bahkan, akibat pernyataan tersebut, sempat muncul tagar #tangkaprockygerung yang sempat menjadi trending topic di Twitter.

Salah satu Politikus PDIP, Junimart Girsang berniat melaporkan Rocky Gerugn ke Polisi. Laporan ini terkait pernyataan Rocky yang menyebut Presiden Jokowi tak paham Pancasila.

Pernyataan mantan Dosen UI ini juga mendapatkan respons dari Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko yang menganggap Rocky Gerung keliru menyebut Presiden Jokowi tak paham nilai-nilai Pancasila.

Sementara itu, Mahfud MD yang juga ikut diskusi program televisi swasta tersebut enggan berkomentar.

Berikut tiga tanggapan tentang pernyataan Rocky Gerung soal Jokowi tak memahami Pancasila dihimpun Liputan6.com: 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Moeldoko Sebut Keliru

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menilai Rocky Gerung keliru menyebut Presiden Jokowi tak paham nilai-nilai Pancasila. Dia mengaku heran dengan cara pandang Rocky mengaitkan Pancasila dengan menaikkan iuran BPJS Kesehatan.

"Saya pikir, itu cara menilainya itu kacamatanya buram. Kalau kacamatanya jernih melihatnya adalah bahwa program BPJS itu sebuah program yang tidak semua negara mampu," ujar Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu 4 Desember 2019 .

Mantan Panglima TNI itu menegaskan bahwa tudingan Jokowi tak paham Pancasila tidak benar. Jokowi baru saja memberikan pengarahan dalam 'Presedential Lecture' Internalisasi dan Pembumian Pancasila di Istana Negara Jakarta.

Dalam forum itu, Jokowi bahkan berbicara tentang nilai-nilai Pancasila di depan para menteri. Untuk itulah, Moeldoko memastikan bahwa pemahamam Jokowo terhadap Pancasila sudah berada di level paling tinggi.

"Jadi kemarin beliau sudah mengajarkan internalisasi Pancasila itu sudah kelas yang paling tinggi," ucap dia.

3 dari 4 halaman

Mahfud MD Tak Tertarik

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md enggan menanggapi pernyataan Rocky Gerung yang menyebut Jokowi tak paham Pancasila. Dia mengaku tak pernah tertarik dengan apapun yang dikatakan Rocky Gerung.

"Saya enggak pernah tertarik omongannya Rocky Gerung. Nggak tahu saya," kata Mahfud di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu, 4 Desember 2019.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu mengaku tau mau berkomentar saat ditanya apakah pernyataaan Rocky tersebut termasuk unsur penghinaan kepada kepala negara atau tidak.

4 dari 4 halaman

Bakal Dilaporkan Politikus PDIP

Politikus PDIP Junimart Girsang berniat melaporkan Rocky Gerung ke polisi. Laporan ini terkait pernyataan Rocky yang menyebut Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak paham Pancasila.

Dia masih berkoordinasi dengan pihak DPP PDIP terkait rencana laporan itu.

"Sudah siap (lapor) ini masih menunggu hasil koordinasi DPP, sampai hari ini masih menunggu DPP," kata Junimart saat dikonfirmasi, Kamis (5/12/2019).

Dia mengaku tidak dapat serta merta melaporkan Rocky Gerung tanpa ada koordinasi dengan DPP. Saat Junimart menyatakan niatnya, DPP menyambutnya dengan positif.

"DPP sudah merespon dengan baik, tapi kan ada sistem, tetap harus koordinasi dulu sebelum (lapor polisi)," ujar Junimart.

Menurut dia, banyak kelompok masyarakat yang juga berniat melaporkan Rocky Gerung. Junimart diminta kesediaannya menjadi saksi.

"Mereka tanya saya mau enggak jadi saksi? Saya bilang saya siap. Mereka masyarakat biasa, dari advokat, dari kelompok ketahanan pancasila," ucap Junimart.

 

(Rizki Putra Aslendra)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Presiden Jokowi hibur anak-anak dengan atraksi sulap di peringatan Hari Anak Nasional, di Pekanbaru, Riau.
    Joko Widodo merupakan Presiden ke-7 Indonesia yang memenangi Pemilihan Presiden bersama wakilnya Jusuf Kalla pada 2014

    Jokowi

  • Politikus, ilmuwan, tokoh agama. Guru Besar Tata Negara UII, mantan anggota DPR, mantan Ketua Konstitusi,
    Politikus, ilmuwan, tokoh agama. Guru Besar Tata Negara UII, mantan anggota DPR, mantan Ketua Konstitusi,

    Mahfud MD

  • Moeldoko adalah purnawirawan Jenderal TNI yang saat ini menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan Indonesia.
    Moeldoko adalah purnawirawan Jenderal TNI yang saat ini menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan Indonesia.

    Moeldoko

  • Rocky Gerung