Sukses

Kejar Pemilik Granat Asap, Polisi Bentuk Satgas Khusus

Kasus granat asap yang meledak pada Rabu 4 Desember 2019 di ring 1 Istana Negara itu sepenuhnya ditangani Polda Metro Jaya.

Liputan6.com, Jakarta - Polisi tengah mengusut pemilik granat asap yang meledak di dalam kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat. Polda Metro Jaya pun membentuk tim satuan tugas (satgas) khusus menangani kasus tersebut.

"Tentunya dari Polda Metro Jaya sudah membuat satgas, satuan untuk mengungkap atau mendalami kasus tersebut," tutur Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Raden Argo Prabowo Yuwono di Mako Polairud Polri, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Rabu (4/12/2019).

Menurut Argo, kasus granat asap yang meledak pada Rabu 4 Desember 2019 di ring 1 Istana Negara itu sepenuhnya ditangani Polda Metro Jaya.

"Masih didalami. Ditunggu saja nanti penyidik akan memberikan hasilnya," jelas Argo.

Polisi menyita kamera pengawas yang berada di kawasan Monas, Jakarta Pusat. Penyitaan ini terkait dengan pengusutan kasus granat Asap yang meledak pada Selasa pagi kemarin.

Kasubag TU Unit Pengelola Kawasan Monas, Arista Nurbaya menjelaskan, setidaknya ada 52 CCTV yang terpasang di kawasan Monas. Kepolisian telah mengambil alat penyimpan rekaman CCTV (DVR) untuk menyelidiki ledakan di Monas.

"Kami belum tahu berapa DVR CCTV yang diperiksa. CCTV yang memantau ke arah TKP bisa dicek dipastikan ada," ucap Arista di lokasi, Selasa kemarin.

Dia menjelaskan, pihaknya hanya mengelola CCTV yang berada dalam Monas. Sedangkan yang di kawasan Monas dikelola Jakarta Smart City (JSC).

"Kebetulan CCTV ada dua sistem jadi kami ada yang di tugu dan juga di kawasan. Mungkin tadi pihak kepolisian sudah mendapatkan dari pihak Bali Tower yang mempunyai Instalansi CCTV di Monas," ucap Arista.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kesaksian Korban

Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono menjelaskan, pihaknya mengumpulkan bukti-bukti untuk mengusut tuntas penyebab granat Asap meledak. Termasuk salah satunya memeriksa CCTV.

"Itu SOP yang kita lakukan. Selain saksi yang sangat signifikan tentu saksi yang pertama di TKP. Saksi yang mengetahui yang mendengar. Paling penting itu saksi korban kita akan mintai keterangan. Untuk saksi korban perlu dipahami ini masih tahap pengobatan kalau udah lebih baik kita minta keterangan pada saksi korban," tutup dia soal ledakan di Monas.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.