Sukses

Fadli Zon soal Kasus Sukmawati: Hukum Tak Sentuh yang Dekat dengan Kekuasaan

Hal ini bukanlah rahasia lagi. Sebab, siapapun yang dekat dan mendukung pemerintah akan terjamin.

Liputan6.com, Jakarta - Anggota DPR Fadli Zon menilai pemerintah, dalam hal ini penegak hukum, tidak berlaku adil dalam kasus ceramah Sukmawati Soekarnoputri. Dalam ceramah yang memantik kontroversi itu, Sukmawati membandingkan Nabi Muhammad SAW dengan Presiden Soekarno.

"Mereka yang dianggap dekat dengan kekuasaan itu tidak tersentuh, tapi kepada yang dianggap jauh dari kekuasaan itu dengan mudah dikrimalisasi, atau ditangkap dan sebagainya," katanya di lokasi, Senin (2/12).

Kata Fadli, kalau hal ini bukanlah rahasia lagi. Sebab, siapapun yang dekat dan mendukung pemerintah akan terjamin.

"Jadi perasaan ketidakadilan hukum itu saya kira nyata dan memang itu bukan pendapat lagi, tapi fakta adanya ketidakadilan hukum, hukum menjadi subordinasi politik," tegasnya.

Lebih lanjut ia menambahkan, kalau apa yang disampaikan Sukmawati Soekarnoputri itu telah menyakiti seluruh umat Islam.

"Jelas banyak masyarakat yang tersinggung, itu harus diuji. Saya melihat memang itu pernyataan itu sangat berlebihan, sudah offside ya, karena membanding-bandingkan seperti itu yang tidak pada tempatnya," dia memungkasi.

 Reporter: Ronald/Merdeka.com

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sukmawati Dipolisikan

Sebelumnya, Sukmawati Soekarnoputri dipolisikan atas atas tuduhan penistaan agama. Laporan dilayangkan oleh seorang perempuan bernama Ratih ke Polda Metro Jaya, Jumat 15 November 2019.

Adapun laporan teregister dengan nomor LP/7393/XI/2019/PMJ Ditreskrimum. Ratih mempersoalkan ucapan Sukmawati ketika menghadiri diskusi bertemakan bangkitkan nasionalisme, bersama kita tangkal radikalisme dan berantas terorisme.

Dalam pemaparannya, Sukmawati bertanya tentang sosok yang berperan dalam kemerdekaan Indonesia, apakah Nabi Muhammad atau Sukarno.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.