Sukses

Wiranto Temui Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Hanura Tegaskan Tetap Solid di Bawah Kepemimpinan Oso

Wakil Ketua Umum (Waketum) Bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (OKK) DPP Partai Hanura Benny Rhamdani menanggapi santai kunjungan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Wiranto ke PPP dan Partai Gerindra.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum (Waketum) Bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (OKK) DPP Partai Hanura Benny Rhamdani menanggapi santai kunjungan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Wiranto ke PPP dan Partai Gerindra.

Seperti diketahui, Mantan Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) itu mengunjungi rumah Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Senin (1/5/2024).

Menurut Benny, penyerahan kader Partai Hanura yang dilakukan Wiranto kepada PPP dan Partai Gerindra sekadar klaim dan pepesan kosong.

"Kami nggak tahu siapa yang disodorkan Wiranto ke PPP dan Partai Gerindra. Kalau mereka disebut sebagai kader Partai Hanura, apakah mereka mengantongi Kartu Tanda Anggota (KTA) Partai Hanura yang ditandatangai Pak OSO (Ketua Umum Partai Hanura)," ujar Benny melalui keterangan tertulis, Senin (1/5/2023).

Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) ini menegaskan, kader Partai Hanura adalah orang yang mengantongi KTA atau menjadi pengurus di bawah kepemimpinan Ketua Umum, Oesman Sapta.

Ia memastikan 'jualan' Wiranto ke PPP dan Partai Gerindra hanya pepesan kosong karena seluruh pengurus dan kader Partai Hanura solid di bawah kepemimpinan Oesman Sapta atau Oso.

"Saya pastikan, tidak ada kader Partai Hanura yang 'lompat' ke partai lain. Apa yang dilakukan Wiranto, nggak ada pengaruhnya terhadap Hanura, karena seluruh pengurus dan kader partai dari tingkat pusat sampai daerah solid untuk menghadapi Pemilu 2024," terang Benny.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Dinilai Tak Akan Berdampak

Benny menilai, langkah politik Wiranto bertujuan untuk menggangu dan merusak soliditas Partai Hanura, jelang kontestasi demokrasi Tahun 2024.

Namun, kata dia, langkah tersebut tak akan berdampak, karena seluruh kader Partai Hanura telah memahami kualitas dan rekam jejak Wiranto.

Benny menyebut, yang dilakukan Wiranto motif cari panggung (politik) jelang Pemilu dan hiburan di hari tua. Ini lelucon pemilu, 'cara ketawa' ala Wiranto.

"Wiranto sebenarnya membuka Aib mualitas berpolitik dirinya secara langsung ke publik. Dia kan mantan ketua umum partai politik, dan berpengalaman disejumlah jabatan sebelumnya, tapi dengan cara murah menyerahkan anak buahnya ke partai lain," ucap dia.

"Jika Wiranto itu tokoh besar dan memiliki kader-kader sebagaimana yang ia klaim, harusnya ia yang didatangi para elit partai untuk dimintai pertimbangan tentang orang-orang yang kompeten yang menjadi kadernya untuk dilamar sebagai calon legislatif. Bukan dia yang mendatangi partai-partai dan menyerahkan anak buahnya. Kayak ngasih bungkus kacang aja," tutur dia sambil tertawa," jelas Benny.

 

3 dari 4 halaman

Wiranto Boyong 100 Lebih Eks Kader Hanura Gabung PPP

Sebelumnya, Mantan Ketua Umum (Ketum) Partai Hanura Jenderal TNI (Purn) Wiranto membawa 100 lebih eks kader Hanura untuk didaftarkan menjadi calon legislatif (caleg) di Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

"Tentunya banyak sekali teman-teman saya, kolega saya yang saat ini juga masih bersama-sama saya menunggu untuk mau ke mana ini, karena semangatnya ada, kualitasnya ada, kesungguhannya dan tekadnya ada, tapi masih belum tahu mau ke mana untuk menyampaikan aspirasi politiknya itu ke mana," kata Wiranto di Kantor DPP PPP, Senin (1/5/2023).

Wiranto menuturkan, eks kader Hanura yang dianggap potensial sudah ia saring dan jumlahnya sekitar 100 lebih yang berlabuh ke PPP.

"Saya saring, saya ukur ya banyak ya kurang lebih 100 lebih yang saya anggap punya potensi untuk terus berjuang dalam politik. Kemudian saya ajak berbincang-bincang dan ternyata pilihannya jatuh di Partai Perstuan Pembangunan," ungkapnya.

Menurut Ketua Dewan Pertimbangan Presiden ini, jumlah itu akan terus bertambah jika dihitung dengan kelompok Jenderal Wiranto Club di daerah.

"Kemudian di daerah juga akan ada suatu gerakan yang sama di mana JW club ini, Jenderal Wiranto Club ini akan mengikuti saudara-saudaranya yang hari ini telah melakukan suatu deklarasi untuk masuk ke keluarga besar Partai Persatuan Pembangunan," kata dia.

Oleh karena itu, Wiranto menyampaikan terima kasih kepada Plt Ketum PPP Muhammad Mardiono yang telah menerima eks kader Hanura ini.

"Saya benar-benar menyampaikan hormat dan terima kasih kepada terutama Ketua Umum PPP, Bapak Muhammad Mardiono, yamg telah tulus dan ikhlas menerima saudara-saudara saya untuk memperkuat posisi dari Partai Persatuan Pembangunan," ucap mantan Ketum Partai Hanura ini.

 

4 dari 4 halaman

Kunjungi Rumah Prabowo di Hambalang, Wiranto Antarkan Loyalis Gabung Gerindra

Wiranto mengunjungi rumah Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Senin (1/5/2024).

Wiranto beserta rombongan tiba di rumah Menteri Pertahanan (Menhan) RI ini sekitar pukul 17.24 WIB.

Kedatangan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) ini disambut hangat oleh mantan Danjen Kopassus di Padepokan Garuda Yaksa Hambalang. "Orang jauh-jauh datang ke sini berarti mau jadi sahabat," ucap Prabowo.

Lantas dalam pertemuan itu Prabowo mengajak Wiranto dan rombongannya untuk bergabung bersama Gerindra dalam memenang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Dukungan Wiranto kepada dirinya dalam Pilpres mendatang diyakini akan membawa kesejukan.

"Selama ini kita sering diadu-adu, kalau di panggung yang sama sepertinya sejuk," ucap Prabowo kepada Wiranto.

Sementara itu, Wiranto mengaku sudah sejak lama memiliki niat untuk menemui Prabowo dalam mempererat hubungan silaturahmi.

"Janji saya untuk kemari jadi kebetulan saat ini suasana masih lebaran untuk mengucapkan mohon maaf lahir bathin," ujar Wiranto.

Wiranto menyatakan sudah meninggalkan Partai Hanura. Ia beralasan partai yang kini dipimpin Oesman Sapta Odang sudah tidak sesuai dengan pemikirannya.

"Saya terpaksa melepaskan Hanura karena sistem navigasinya yang saya lihat sudah berubah. Tapi itu pengalaman berharga bagi saya," ungkap Wiranto.

Wiranto melihat bahwa Partai Gerindra benar-benar partai politik yang menghormati dan menghargai para pendahulu kita. "Para founding father berpesan dalam UUD 45 terutama alinea kedua. Itu sangat jelas sekali bunyinya," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.