Sukses

Ma'ruf Amin: Jasa Travel dan Umrah Bodong Berdampak Buruk Bagi Industri Halal Indonesia

Ma'ruf menegaskan pengembangan industri halal harus dilakukan atas dasar kepentingan umat, bangsa dan negara.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan Indonesia sebagai pangsa pasar produk halal terbesar diharapkan dapat memanfaatkan label halal dengan baik. Jangan sampai produk dan jasa halal menggunakan simbol saja tetapi berkualitas rendah.

"Banyak contoh produk dan jasa yang menggunakan label halal, atau setidaknya dilekatkan dengan kehalalan dengan menggunakan simbol-simbol Islam tetapi justru berkualitas rendah, tidak terjamin bahkan cenderung mengeksploitasi umat Islam," kata Ma'ruf saat menghadiri Konferensi Internasional Halal dan Thoyyib 2019 di Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, Rabu (27/11/2019). 

Dia juga menyindir fenomena terkait jasa invetasi yang mengaitkan simbol halal tetapi bodong. Seperti jasa travel haji dan umrah yang tidak memberikan pelayanan semestinya. Hal tersebut kata Ma'ruf dapat memberikan dampak buruk bagi industri halal di Indonesia.

"Saya ingin menyampaikan bahwa kasus-kasus tersebut dapat memberikan dampak buruk bagi perkembangan industri halal di Indonesia," ungkap Ma'ruf Amin. 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Produk Halal Tidak Memandang Agama

Ma'ruf menegaskan pengembangan industri halal harus dilakukan atas dasar kepentingan umat, bangsa dan negara. Sesuai dengan visinya kata dia yaitu menyediakan produk terbaik dan bermanfaat.

"Jangan justru mengeksploitasi menggunakan label halal atau simbol-simbol Islam," kata Ma'ruf.

Dia juga mengatakan pengembangan produk halal harus bersifat universal. Seperti kata dia, visi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.

"Saya mengharapkan produk halal bukan hanya untuk masyarakat muslim,tetapi dapat bagian integral dari kehidupan masyarakat Indonesia, tanpa memandang perbedaan yang ada," ungkap Ma'ruf.

 

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.